oleh

Sertifikat “Fiktif” Pelajar di Ajang PPDB, Begini Kata Ketua KONI Tangsel

image_pdfimage_print
Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan bahwa surat sertifikat bagi atlet berprestasi yang beredar di sekolah Tangsel saat berlangsungnya PPDB kemarin, dipastikan fiktif.

Kuat dugaan, bila Sertifikat fiktif tersebut sengaja dimanfaatkan oleh oknum orangtua calon murid untuk melolos anaknya dalam ajang Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP Negeri.

Ketua KONI Kota Tangsel, Rita Juwita, menegaskan pengurus maupun cabang olahraga tidak pernah mengeluarkan sertifikat di luar pertandingan. Kalau  prestasi fiktif muncul tiba-tiba maka membawa dampak kurang baik untuk memotivasi atlet-atlet lain yang benar-benar ingin mengukir prestasi

“Kalau memang itu (sertifikat Kriket) ada, itu kerjaan oknum. Kita akan telusuri. Biar bagaimana juga, ini menyangkut predikat olahraga. Sertifikat itu kan predikat seseorang berprestasi,” tegasnya, Minggu (13/8/2017).

Atas maraknya kasus dugaan sertifikat olahraga fiktif ini, kedepannya KONI Kota Tangsel membuka diri bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) setempat untuk melakukan legal formal menyangkut hal serupa.

Diimbau pula, seluruh sekolah dapat melakukan pengecekan secara ketat dengan memeriksa sertifikat asli jika calon murid menggunakan jalur prestasi saat mengikuti seleksi masuk. KONI Tangsel pun bisa membantu melakukan verifikasi kalau ada permintaan dari Inspektorat Pemerintah Kota Tangsel.

“Ini supaya jangan kasus seperti ini terulang kembali. Sekarang tugas Inspektorat untuk menelusuri dari mana sertifikat palsu itu didapat orang tua murid,” utaranya.**Baca juga: Parah…! NEM Kecil Bisa Masuk SMPN Tangsel.

Di Kota Tangsel, lanjut Rita, pembinaan sejumlah cabang olahraga sudah dilakukan sejak usia dini. Cabang-cabang olahraga tersebut dimana sudah mulai diperlombakan pada kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).**Baca juga: PPDB Online, Oknum Dindikbud Tangsel Diduga Kongkalikong.

“Setahu saya baru olahraga panahan yang diperlombakan oleh atlet usia SD. Kriket baru tingkat profesional. Tapi nanti tetap kita klarifikasi lagi ke ketua cabang olahraga bersangkutan di tingkat kota dan provinsi,” tandasnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email