oleh

Sering Marah Bisa Jadi Tanda Anda Sedang Depresi

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah studi pada 2014 menemukan fakta, bahwa kemarahan baik yang dikeluarkan maupun ditahan sebenarnya merupakan gejala umum yang berkaitan dengan kondisi kesehatan mental.

Para psikolog, melansir huffingtonpost, menyatakan bahwa orang-orang yang kesulitan menahan amarahnya, memiliki risiko untuk mengembangkan depresi. Mereka mendeskripsikan ciri ini dengan sebutan ‘kemarahan yang mengarah ke diri sendiri’ atau ‘rasa marah ke dalam diri’. “Meski tampaknya tidak seperti depresi, tapi itulah kenyataannya,” kata Marianna Strongin, psikolog klinis di New York.

Penelitian lain juga menunjukkan, kemarahan merupakan ‘gejala yang lebih parah karena tidak mendapat pengobatan’ dari gangguan mental seperti depresi. Karena itulah Strongin menyarankan siapa pun yang merasa sering marah, untuk segera mencari bantuan dibanding mengabaikannya.

Dibanding merasa sedih atau ‘kosong’ yang sering dibicarakan, orang-orang depresi sebenarnya justru lebih cepat beralih ke rasa marah. Menurut Strongin, itu karena terkadang lebih mudah merasakan marah dibanding emosi murung lainnya.

“Kesedihan lebih sulit dialami,” kata Strongin. “Kesedihan merupakan fase, sementara kemarahan merupakan kata kerja. Jadi, terkadang orang-orang dengan depresi mengalihkan dirinya dari rasa sedih dengan marah.”

Untuk mengatasinya, Strongin mengatakan sebaiknya lakukan latihan pernapasan dan berolahraga. Selain itu, rajin menulis jurnal bisa memberikan manfaat untuk menangani rasa marah dan depresi seseorang.

Namun dibanding cara-cara tadi, langkah pertama yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mencari bantuan. Berbicara dengan para ahli kesehatan mental dapat membantu Anda mengatasi depresi dan gejala yang mengikutinya. ** Baca juga: Bekerja Sambil Dengarkan Musik Justru Hambat Kreativitas?

“Kemarahan yang tidak bisa dikontrol merupakan simbol bahwa ada sesuatu yang tidak beres,” jelasnya lagi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email