oleh

Seribu Anak Yatim di Pandeglang Diduga Jadi Korban Santunan Bodong

image_pdfimage_print

Kabar6-Kurang lebih 600 hingga 1000 anak yatim piatu di Kabupaten Pandeglang diduga menjadi korban santunan bodong. Padahal mereka dikumpulkan di Masjid Jami’atul Iqro di yang berlokasi di Kampung Laba, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan.

Dua orang panitia berinisial EJ warga Cigondang dan AS asal Panimbang pun hilang. Kegiatan itu pula tak diketahui oleh pemerintah desa setempat.

Kepala Desa Cigondang Cepi Ahmad mengaku tak tahu menahu soal kegiatan tersebut karena tidak ada pemberitahuan terlebih dulu. Ia baru tahu setelah dihubungi oleh stafnya.

“Saya tahunya sekitar jam 4 sore dari staf saya. Katanya ada anak yatim-piatu yang dikumpulkan di di kampung Laba yang dikumpulkan oleh E Cs,” kata Cepi (14/7/2020).

Setelah ke lokasi, Cepi begitu terkejut melihat kerumunan orang yang telah memenuhi areal masjid dan rumah-rumah warga. Cepi memperkirakan ada sekitar 600 hingga 1000 orang yang kumpulan, 200 orang berasal dari Desa Cigondang.

Kebanyakan anak yatim-piatu tersebut berasal Pandeglang Selatan atau dari Kecamatan Panimbang, Sobang, Cigeulis dan Cibaliung. “Bahkan RT dan RW setempat pun gak ada yang tahu ada santunan seperti itu,” sesalnya.

Cepi mengaku tak tega melihat kondisi para anak yatim-piatu telah dikumpulkan dari pagi hingga sore kelaparan karena tanpa diberikan konsumsi. Sementara Edi selaku pelaksana kegiatan hilang entah kemana.

Ia juga tidak mengetahui aktivitas keseharian EJ walaupun ia sebagai warganya.

“Anak yatim-piatu di kumpulkan dari jam 10 hingga E cs tidak muncul sama sekali dan anak yatim-piatu itu terlantar tidak di kasih minum, makan dan snack,” ujarnya.

Lantaran tidak ada kejelasan termasuk EJ yang merupakan warga setempat tidak ada di lokasi, akhirnya Cepi berinisiatif untuk memulangkan mereka. Bahkan keberadaan EJ hingga kini tidak diketahui keberadaannya. Bahkan kata dia, tiga mobil bus yang digunakan untuk mengangkut anak-anak yatim pun belum dibayar.

**Baca juga: Biaya Perawatan Mobil Dinas Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang Dinilai Tak Wajar.

“Sampai sekarang E tersebut tidak ada menghilangkan. Dari situ saya juga langsung mengambil keputusan untuk memulangkan warga tersebut. Saya langsung ke supir murni dan asli disitu. Saya tanya kepada mereka sewa mobil, katanya 6 juta,” terangnya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email