oleh

Seorang Warga Nigeria Jual Rumah dan Tanah untuk Menebus Tujuh Anaknya yang Diculik Pria Bersenjata

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang pria bernama Abubakar Adam menjual mobil dan sebidang tanah, serta menguras tabungan miliknya demi membebaskan tujuh dari 11 anaknya yang diculik pria bersenjata, di barat laut Nigeria.

Adam, melansir theepochtimes, meletakkan uang sebesar US$7.300 di semak-semak bersama dengan uang tebusan dari keluarga lain di Kota Tegina. Kmeudian, para penculik mengambil uang terseebut, menangkap salah satu pria yang mengantarkan uang tadi, dan membuat permintaan baru berupa lebih banyak uang dan enam sepeda motor.

“Kami sangat menderita,” keluh tukang reparasi ban berusia 40 tahun yang masih menunggu sejumlah tanda apa yang terjadi pada anak-anaknya tiga bulan setelah penculikan massal. “Sejujurnya aku tidak punya apa-apa lagi.”

Penculik diktahui telah mengambil lebih dari 1.000 siswa sejak Desember, di tengah maraknya penculikan di barat laut yang miskin. Menurut penghitungan laporan Reuters, sekira 300 orang anak masih belum dikembalikan.

Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, mengimbau negara-negara bagian untuk tidak membayar apa pun kepada para penculik, dengan mengatakan itu hanya akan mendorong lebih banyak penculikan. Badan-badan keamanan menyatakan, mereka menargetkan para bandit dengan aksi militer dan metode lainnya.

Sementara itu, ratusan orangtua menghadapi kesulitan yang sama, melakukan segala yang mereka bisa untuk mengumpulkan uang tebusan sendiri, atau mengambil risiko tidak akan pernah melihat anak-anak mereka lagi.

“Kami memohon kepada pemerintah untuk membantu,” kata Aminu Salisu, yang putranya berusia delapan tahun dibawa dalam penyerangan siang hari di sekolah Islam Salihu Tanko Tegina pada Mei, bersama lebih dari 130 siswa.

Salisu menguras tabungannya sendiri dan menjual semua yang ada di toko miliknya untuk meningkatkan kontribusi. Pemilik sekolah bahkan menjual setengah halaman. Bersama-sama, dengan bantuan teman, kerabat, dan orang asing, orang-orang Tegina mengatakan bahwa mereka mengumpulkan sekira US$72.904.

Tapi itu masih belum cukup untuk para penculik. Menurut perkiraan analis SBM Intelligence yang berbasis di Lagos, para penculik mengumpulkan lebih dari US$18 juta uang tebusan dari Juni 2011 hingga Maret 2020 di Nigeria. ** Baca juga: Kamar Selalu Bau, Pasutri Ini Temukan ‘Lubang Rahasia’ dalam Rumah yang Berasal dari Abad Ke-16

“Banjir uang tunai itu membawa banjir penculik baru,” kata Bulama Bukarti, seorang analis di Unit Kebijakan Ekstremisme dari Tony Blair Institute for Global Change. Dia memperkirakan saat ini ada sekitar 30.000 bandit yang beroperasi di barat laut. “Ini adalah industri yang paling berkembang, paling menguntungkan di Nigeria.”

Penculikan telah menjadi pilihan karier yang menggiurkan bagi para pemuda di saat ekonomi terpuruk, inflasi dua digit dan pengangguran 33 persen.

“Dari Desember, kami melihat kotak Pandora terbuka. Mereka melihat itu mungkin. Mereka melihat tidak ada yang terjadi pada pelaku penyerangan,” ujar Bukarti.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email