oleh

Seorang Ayah di Inggris Larang Sang Anak Gemuk, dan Paksa Lakukan Diet Super Ketat

image_pdfimage_print

Kabar6-Memiliki berat badan sekaligus bentuk tubuh ideal tentu saja menjadi impian tiap orang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan, selain menjalankan program diet, banyak orang juga rutin berolahraga.

Namun apa yang dilakukan Rachid Khadla (56) sungguh keterlaluan. Pria asal Windsor, Inggris, ini harus mendekam dipenjara atas tuduhan kekerasan pada anak karena memaksa mereka diet ketat agar tidak jadi gemuk.

Hal yang lebih mencengangkan, melansir Dailystar, Khadla bahkan mengharuskan salah satu putrinya, Amira, menandatangani semacam ‘surat kontrak’ yang isinya sang anak dipaksa berjanji tidak akan pernah gemuk, apa pun alasannya.

Isi surat tersebut adalah “Saya tidak akan pernah membiarkan tubuh saya jadi gemuk…Akan banyak latihan untuk memastikan tubuh saya tidak akan pernah gemuk…bahkan jika harus mati.”

Amira mengatakan paksaan untuk selalu menjaga berat badan membuatnya mengalami gangguan pola makan. Selain itu, dia juga menjadi rendah diri ketika bertemu orang lain.

“Aku dibuat jadi merasa bodoh dan tak berharga. Kehilangan rasa percaya diri dan mengalami gangguan makan. Setiap fase hidupku terpengaruh, kami tidak punya kehidupan normal atau masa kecil yang bahagia,” ungkap Amira.

Tidak hanya soal diet dan olahraga, Khadla yang berdarah India ini juga mengontrol segala aspek kehidupan anak-anaknya. Mulai dari membatasi akses internet, penggunaan ponsel hingga kunci rumah.

Termasuk, sering kali melakukan KDRT. Saat masih berusia sembilan tahun, Amira pernah dilempar kursi dan terluka parah di telinga hingga harus dioperasi. ** Baca juga: Investigasi Kasus Pembunuhan di Brasil Terpaksa Terhenti Karena Mayat Korban Digondol Buaya

Perbuatan Khadla yang kerap menyiksa darah dagingnya sendiri ini terbongkar ketika anak laki-lakinya yang tertua memberanikan diri lapor polisi pada 2019 lalu. Kala itu dia mengaku dicekik dan dipukuli.

Parahnya lagi, kekerasan sudah dialami sejak ia berusia lima tahun, hingga memengaruhi perkembangan mentalnya. Sang anak pun mengalami gangguan mental berkepanjangan.

Bahkan setelah kesaksian ketiga anaknya, Khadla masih bersikukuh kalau dia tidak bersalah. Pria itu membantah kekerasan dan kekejaman pada anak yang dituduhkan kepadanya.

Namun juri berpendapat lain, dan tetap memvonis Rachid bersalah. Akibat perbuatannya itu, Khadla yang gemar fitnes ini pun dijatuhi hukuman penjara 2,5 tahun.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email