Kabar6-Warga Karelia Village, Gading Serpong Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang resah. Pasalnya Ketua RT/RW bersikap arogan kepada warganya sendiri.
Bahkan warga telah mengajukan tuntutan perdata untuk menuntut keadilan dan perlindungan hak mereka. Gugatan perdata teregister dengan nomor 507/Pdt.G/2024/PN Tng.
Konflik warga dipicu karena pengelolan cluster mandiri, perilaku kepengurusan semakin arogan, tidak ada transparansi keuangan yang jelas dalam pengelolaan cluster.
“Ketenangan kami warga hanya berlangsung 2 bulan, ketua RW berulah ketika menjelang perayaan 17 Agustus. Pak RW intervensi dengan melakukan pergantian petugas keamanan dan melibatkan premen,”jelas Yehezkiel, salah satu warga Karelia pada Kabar6, Sabtu (24/8/2024).
**Baca Juga:Kaesang Mesti Jelaskan Sumber Dana Jet Pribadi ke Amerika Serikat, KPK Disarankan Menelisik!
Yehezkiel menceritakan aksi Ketua RW pada Kamis (15/8/2024) ketika itu ketua RW membuat aksi mengganti sekurity di pagi hari sekitar jam 08.00-12.00 di gerbang Karelia Village dan puluhan warga melawan dan nyaris terjadi kerusuhan.
“Sikap arogan RW 029 ini membuat kami resah dan was-was mengingat Paguyuban Warga terlah terbentuk secara legal dan sudah ada AHU, tapi masih saja berulah. Lurah saja sudah merestui kenapa campur. dengan melibatkan preman, untungnya ada warga yang inisiatif menelpon Polsek Pagedangan karena takut terjadi bentrok fisik,”kesal Yehezkiel.
Dijelaskan Yehezkiel, konflik ini bermula dari sikap otoriter RT/RW dalam pembuatan dan penerapan peraturan lingkungan setalah menjadi cluster mandiri, tidak adanya transparansi laporan keuangan dan tindakan-tindakan intimidatif yang dilakukan RT/RW kepada beberapa warga sebelumnya.
Tindakan tersebut, kata Yehezkiel tidak hanya meresahkan, tindakan ini juga memicu kericuhan karena kerap kali mengganggu ketertiban umum serta mengancam privasi warga. “Sejumlah insiden serupa telah berulang kali terjadi, semakin memperburuk hubungan antara warga dan pengurus RT/RW,”jelasnya.
Bahkan, lanjutnya, warga Karelia Village pernah menggelar aksi demo mosi tidak percaya terhadap pengurus RT/RW dan viral di beberapa platform media sosial.
Konflik semakin memanas setelah RT/RW secara sepihak per Juli 2024 dengan melakukan pencabutan fasilitas keamanan warga seperti memecat security dan hanya meninggalkan satu orang saja dan pencabutan boom gate di gerbang masuk, tanpa ada solusi apapun. Fasilitas seperti kolam renang, pengelolaan sampah, lampu penerangan juga ditelantarkan oleh pengurus RT/RW.
Diketahui perselisihan warga di Perumahan Cluster Karelia Village dan Ketua RT/RW sudah lama terjadi. Warga merasa geram dengan kepemimpinan Jecksen Hunter selaku RT dan Didik Prihadi Sambodo selaku RW di lingkungannya. Bahkan konflik ini sudah di mediasi Kelurahan dan Kecamatan namun, konflik belum usai. Menurut data dari warga, Perumahan Karelia dihuni 256 Kepala Keluarga.
Sementara, Ketua RW Karelia Village, Gading Serpong, Didik Prihadi Sambodo, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsapp soal dugaan keresahan warga tersebut hingga berita ini diturunkan belum memberikan respon.(Oke)