Kabar6-Sudah sering kita dengar ada sekolah, khususnya d daerah pedalaman, yang kekurangan murid. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini. Salah satunya bisa jadi karena tradisi warga setempat yang melarang kaum hawa mengenyam bangku sekolah.
Namun apa yang terjadi di desa Crets-en-Belledome, pegunungan Alpen, tak jauh dari kota Grenoble ini sungguh menggelikan. Seorang peternak mendaftarkan 15 ekor domba miliknya ke sebuah sekolah dasar di Prancis untuk mendongkrak jumlah siswa di sana. Ya, sekolah dasar Jules Ferry itu memang kekurangan murid.
Murid sekolah itu, melansir Telegraph, kini tercatat hanya 261 orang. Akibatnya, pemerintah berencana menutup satu kelas di sekolah itu. Namun, warga desa menolak rencana penutupan. Hal inilah yang mendorong Michel Girerd memasukkan domba-dombanya sebagai bentuk perlawanan. Di antara para murid itu terdapat nama-nama Baa-bete, Dolly, dan Shaun.
Girerd lantas muncul di sekolah itu dengan 50 ekor dombanya untuk menghadiri sebuah upacara khusus yang dihadiri para guru, murid, dan pejabat desa.
Kepala desa Jean-Louis Maret juga hadir dan menerima akta kelahiran para domba tersebut. Jean-Louis pun mempertanyakan aturan ‘ambang batas jumlah murid’ yang bisa memicu penutupan sebuah kelas atau bahkan sekolah.
“Kini tidak akan ada lagi penutupan,” ujar Gaelle Laval, salah satu orangtua murid. Dikatakan, sistem pendidikan Prancis sama sekali tidak mempedulikan kondisi di lapangan dan hanya sibuk berkutat dengan angka. Sementara anak-anak yang datang ke acara itu membawa spanduk berbunyi, “Kami bukan domba”. ** Baca juga: Begini Asal Usul Cincin Tunangan
Wah, ada-ada saja, ya.(ilj/bbs)
