oleh

Sejumlah Tradisi Makan Orang Zaman Dahulu yang Ternyata Menyehatkan

image_pdfimage_print

Kabar6-Ada banyak tradisi dalam masyarakat yang sudah mulai ditinggalkan karena tergerus perubahan zaman.

Padahal menurut sejumlah penelitian, tidak sedikit tradisi yang berlaku di masa lalu mengandung kebaikan atau manfaat bagi kesehatan.

Salah satunya, melansir She, adalah tradisi makan orang zaman dulu. Apa sajakah itu?

1. Makan dengan duduk di lantai
Duduk di lantai saat menyantap makanan bagi manusia yang hidup di zaman modern mungkin terdengar tabu dan kuno. Padahal tradisi menyantap makanan sambil duduk di lantai memiliki banyak manfaat kesehatan.

Para ahli yang melakukan penelitian menyimpulkan, jika duduk menyila di lantai yang dilakukan saat makan dapat memberikan pijatan pada otot perut sekaligus meningkatkan sirkulasi di bagian bawah tubuh. Gerakan duduk menyila juga dapat meningkatkan fleksibilitas tubuh.

2. Sarapan lebih pagi
Orang-orang pada zaman dahulu terbiasa menyantap makanan atau sarapan lebih pagi. Bahkan, bangsa Roma menyebut tradisi tersebut dengan jentaculum yang berarti sarapan tepat setelah matahari terbit.

Seorang ahli gizi bernama Rujuta Diwekar membenarkan hal itu. Ia menilai sarapan lebih pagi baik untuk tubuh, bahkan merekomendasikan sarapan dilakukan 15 menit setelah terbangun dari tidur. Perilaku itu menurutnya juga dapat membantu tubuh menurukan berat badan.

Sementara orang-orang zaman modern saat ini justru menunda sarapan yang berakibat membuat tubuh menjadi sangat lapar saat makan siang.

3. Tidak bersuara saat makan
Mengobrol saat makan seringkali dianggap sebagai hal biasa. Namun, berbicara saat makan dinilai tabu di masa lampau. Orang-orang zaman dahulu beranggapan, berbicara saat makan dapat menyebabkan seseorang tersedak atau makanan tertelan tanpa dikunyah.

Untuk itu, risiko tersedak saat menelan makanan yang belum dikunyah dapat terhindarkan. Bahkan para ahli menilai, makanan yang dikunyah dengan baik dapat membantu proses pencernaan lebih baik.

4. Masak menggunakan peralatan alami
Kemajuan teknologi juga membuat perilaku seseorang berubah, bahkan saat memasak makanan. Orang zaman dulu terbiasa memasak makanan menggunakan peralatan terbuat dari tanah.

Meski terdengar kuno, memasak makanan menggunakan wadah tanah liat ternyata menambah kandungan nutrisi dalam makanan. Beberapa kandungan nutrisi tersebut seperti kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, sulfur dan mineral lainnya.

Para ahli berpendapat, wadah tanah liat untuk mengolah makanan yang mengandung asam dapat membuat kadar PH makanan menjadi seimbang.

5. Tidak menyimpan makanan untuk seharian
Tidak seperti sekarang, manusia zaman dahulu tidak memiliki alat untuk menyimpan makanan agar lebih tahan lama seperti kulkas. Mereka selalu mengolah bahan masakan dalam kondisi segar yang diperoleh langsung dari alam. Itulah sebabnya, perkembangan jenis penyakit dalam tubuh manusia juga sedikit.

Berbeda dengan masyarakat modern, yang bahkan cenderung mengolah masakan dalam porsi besar kemudian menyimpannya untuk kemudian dipanaskan kembali.

6. Makan malam lebih cepat
Dalam tradisi masyarakat Romawi Kuno, makan malam dikenal dengan istilah cena, dilakukan ketika matahari mulai terbenam. Para ahli gizi merekomendasikan makan malam lebih cepat sebelum pukul 19.00. Alasannya, semakin cepat makan malam disantap maka akan semakin banyak waktu yang dimiliki tubuh untuk mencerna makanan sebelum tidur.

7. Makan dengan tangan langsung
Tradisi makan menggunakan tangan saat ini lambat laun tergusur dengan keberadaan sendok dan garpu. Namun apakah alat tersebut baik untuk kesehatan? Dalam tradisi masyarakat kuno, menyantap makanan langsung dengan tangan yang bersih memiliki manfaat yang sangat menyehatkan tubuh. ** Baca juga: Perut Kosong, Boleh Konsumsi Kopi?

Jadi, jangan meremehkan tradisi kuno yang sering dianggap ketinggalan zaman.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email