oleh

Sehari Pasca Penusukan Wiranto, Ratusan Personel Masih Siaga di Menes

image_pdfimage_print

Kabar6-Sehari pasca penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto, ratusan petugas kepolisian masih bersiaga di sekitar Polsek Menes untuk meningkatkan pengamanan.

“Untuk meningkatkan pengamanan kita menempatkan kurang lebih 150 personel yang di black up Polda Banten,” kata Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amsotono, Jumat (11/10/2019).

Indra belum bisa memastikan personelnya ditarikan. Namun, jika situasi di wilayah Menes terbilang kondusif maka ratusan personel akan ditarik kembali.

“Nanti kita lihat situasi, jika situasinya sudah kondusif dan masyarakat tidak takut lagi, ya kita akan tarik,” paparnya.

Selain itu penempatan personel juga untuk mengungkap adanya memungkinan jaringan yang sama terhadap pelaku penusukan.

“Selain itu dalam rangka pengungkapan jaringan-jaringan lainnya. Kita juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi, penggeledahan dan pengumpulan barang bukti sedang kita lakukan,” tandasnya.

Kunjungan Menko Polhukam Wiranto ke Pandeglang untuk meresmikan gedung baru Unma Banten berakhir tragis, Kamis (10/10/2019). Setelah turun dari mobilnya, Wiranto di tusuk oleh orang tak dikenal sebelum pulang di Alun -Alun Menes.

Akibatnya Wiranto terkena dua tusukan dibagian perut dan dilarikan ke RSUD Pandeglang kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Selian Wiranto, ternyata ada korban lain. Dari peristiwa itu 4 orang menjadi korban, namun keempat sudah diberikan perawatan dari petugas medis.

“Korban itu pak Wiranto, Kapolsek Menes, bapak Fuad Sauqi, ajudan Danrem tapi luka sedikit,” kata Kapolda Banten, Brigjen Pol Tomsi Tohir.**Baca juga: Sesalkan Cuitan Anak Amien Rais, PDIP: Jangan Produksi Hoaks.

Pelaku penusukan merupakan pasangan suami istri Syahril Alamsyah (FA) alias Abu Rara dan Fitri Adriana (FA) bukan warga Pandeglang. Keduanya hanya tinggal mengontrak di Kampung Sawah RT 04 RW 01, Desa Menes, Kecamatan Menes.

SA adalah pria kelahiran Medan tahun 1968, sementara FA adalah warga Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Keduanya di duga terpapar paham ISIS.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email