oleh

Sebuah Perusahaan di Los Angeles Jual Tisu Bekas Flu untuk Konsumen yang Ingin Sakit

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah perusahaan di Los Angeles, Amerika Serikat, bernama Vaev membuat inovasi nyeleneh yang bagi banyak orang justru menjijikkan. Vaev menjual tisu bekas flu untuk konsumen yang memang ingin sakit.

Tisu bekas yang dijual secara online ini, melansir Time, dipasarkan dengan harga sekira Rp1 juta. Lebih mencengangkan lagi, Vaev sudah menjual tisu bekas selama berbulan-bulan.

“Kami percaya bahwa ketika musim flu tiba, Anda ingin sakit sesuai keinginan Anda. Kami percaya menggunakan tisu yang sudah ditempeli bersin manusia akan membuat sakit dengan cara yang lebih aman dibandingkan jarum atau pil,” demikian pernyataan pihak perusahaan Vaev.

Meskipun begitu, tisu bekas dari perusahaan Vaev ini tidak sembarangan, karena diperlakukan secara khusus dengan bahan-bahan organik yang nantinya akan bekerja menjaga sistem kekebalan tubuh.

Pendiri perusahaan Vaev bernama Oliver Niessen (34) mengatakan, gagasan menjual tisu bekas flu ini adalah keinginan untuk menentukan sendiri kapan kita harus sakit, ketimbang mengobatinya saat flu menyerang.

Neissen menambahkan, kebebasan yang membuat kita bisa menentukan kapan ingin sakit adalah suatu kemewahan. Menurutnya, manusia bisa mendapatkan apa pun yang diinginkannya, sehingga menginginkan kapan sakit pun hal yang mustahil.

Namun seorang Profesor Ilmu Mikrobiologi dan Lingkungan di University of Arizona bernama Charles Gerba mengatakan bahwa cara kerja virus tidak semudah yang dibayangkan oleh Neissen.

Menurut Gerba, ada 200 jenis virus flu, berarti kita membutuhkan 200 tisu agar mendapatkan virus yang sesuai, sebab manusia mempunyai reaksi yang berbeda saat menerima virus.

Sementara Profesor Kesehatan di Divisi Penyakit Menular Vanderbirlt University, dr. William Schaffner, juga berpendapat bahwa tisu bekas flu ini sama sekali tidak memberikan hal positif. ** Baca juga: Bocah 11 Tahun di California Tewas Saat Menggosok Gigi

Meski para ahli medis tidak sepakat dengan gagasan Neissen, pendiri Vaev itu tetap yakin bahwa tisu yang dijual berhasil membuat orang sakit. Buktinya, masih ada orang-orang yang mau membeli bahkan dalam waktu berbulan-bulan.

Diketahui, sebagian besar pembeli tisu bekas flu ini adalah penduduk asal Los Angeles, orang tua, dan orang-orang yang berusia 20an. Rata-rata dari mereka ragu dengan vaksin flu, sehingga mereka mencari alternatif untuk membuktikan vaksin tersebut.

Penasaran membeli?(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email