oleh

Sebelum Kontak Fisik, Siswi SMAN 9 Tangsel Saling Bully di Instagram

image_pdfimage_print

Kabar6-IAS dan CPN, keduanya tercatat sebagai siswi SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ternyata sudah lama saling mengenal sosok masing-masing.

Namun, dalam sejarah hubungan sosial pertemanan antara keduanya selama ini, tidak pernah harmonis alias menjadi musuh bebuyutan.

Demikian diungkapkan Dayat, seorang guru mata pelajaran Budi Pekerti di sekolah yang terletak di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Sabtu (16/8/2014).

“Keduanya sudah sempat saling serang terlebih dahulu di media sosial Instagram,” terangnya.

Menurutnya, perang urat syaraf (psywar) lewat saluran komunikasi dunia maya yang melibatkan IAS siswi kelas XII dan CPN siswi kelas X, sudah lama terjadi.

Keduanya terus saling melakukan serangan dengan cara mencela, menghujat, menyindir, memaki, atau kini lebih trend dengan sebutan bully.

Hingga puncak perseteruan keduanyapun pecah di sekolah. Terjadi kontak fisik lewat aksi saling tarik-menarik hingga berujung pada copotnya dua buah anak kancing baju seragam sekolah dan memicu terbukanya bagian aurat CPN.

Atas perbuatan tak menyenangkan itu, E dan D selaku orangtua CPN marah, hingga melaporkan kasus yang dialami anaknya ke Mapolda Metro Jaya.

Orangtua CPN menganggap anaknya telah menjadi korban kekerasan. Sebab, aksi saling tarik-menarik berlangsung tidak seimbang. CPN dikeroyok tiga orang kakak kelasnya.

“Akhirnya merembet kemana-mana, sampai saling mengatai dan mengumpat di media sosial,” jelas Dayat sembari mengatakan bila hal itu telah diakui IAS dan CPN, saat keduanya dipertemukan untuk dimediasi di ruangan kerjanya.

Perihal imbauan seragam ketat, Dayat tambahkan, pihak sekolah sudah berkali-kali memberitahu kepada seluruh siswa, khususnya kalangan perempuan. Mereka dianjurkan agar dapat mengenakan seragam yang wajar. **Baca juga: Ini Pengakuan Siswi Pelaku Bully di SMAN 9 Tangsel.

“Sudah emosi sekali karena CPN tetap mengenakan pakaian ketat, ditambah lagi mereka saling hujat di media sosial. Akhirnya terjadilah insiden itu,” kata Dayat.(yud)

Print Friendly, PDF & Email