“Kami sedang mendata luas areal sawah yang kekeringan itu, sebagian besar merupakan areal sawah tadah hujan yang mengandalkan air hujan,” kata Yuntani, Selasa (27/8/2013).
Dalam tiga pekan terakhir, sebut Yuntani, tidak ada hujan sehingga petani perlu bantuan pompa untuk menyelamatkan produksi pangan di wilayah tersebut.
“Tanaman padi yang terancam kekeringan berumur di bawah 70 hari, lokasinya berada di lahan marjinal yang tidak memiliki saluran pengairan yang baik,” ujarnya.
Ia mengatakan, untuk mengatasi kekeringan, pihaknya siap menyalurkan bantuan pompa kepada petani.
“Bantuan pompa itu untuk menyedot air dari sungai guna mengaliri lahan pertanian, namun dana operasional untuk membeli bahan bakar pompa ditanggung oleh kelompok tani,” terang Yuntani.
Ia berharap, petani memiliki partisipasi untuk mengeluarkan biaya secara swadaya karena pihaknya memiliki keterbatasan dalam anggaran.(ant/jus)