oleh

Saung Ilmu Hayatan Thoyyibah Dibangun di Pamulang

image_pdfimage_print

Kabar6-Sarana menimba agama dengan metode pendalaman ilmu Tajwid bernama Saung Ilmu Hayatan Thoyyibah, dibangun di kawasan Pamulang Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

 

Lebih dari 120 warga Pamulang Timur, sedianya kini aktif belajar di Saung Ilmu tersebut setiap harinya.

 

Ketua Yayasan Saung Ilmu Hayatan Thoyyibah, Haris Maulana, mengatakan pembangunan Saung Ilmu itu sebagai sarana mengaji, bukan seperti majelis taklim pada umumnya.

 

Selain untuk kaum hawa, juga ada pengajian untuk kaum pria, baik anak-anak maupun dewasa, dengan pengasuh KH Bahrudin yang juga Ketua Masjid Al Mujahidin Pamulang.

 

“Saung Ilmu terdapat 60 santri anak-anak yang menimbu ilmu agama. Sedangkan untuk kelompok majelis taklim terdiri dari 30 ibu-ibu serta kelompok pengajian bapak-bapaknya ada sekitar 20 orang,” terang Haris usai peletakan batu pertama pembangunan Saung Ilmu, belum lama ini.

 

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Saung Ilmu, Ade Heri Setiawan, mengungkapkan metode pengajaran di Saung Ilmu sangat berbeda dengan di Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan Lembaga Pendidikan Quran (LPQ) pada umumnya karena para santri dan jamaah mempelajari metode Tartil-Sar’i-Nagham (TARSANA), yaitu mengedepankan ilmu tajwid.

 

“Jadi para santri dan jemaah orang tua diajarkan untuk menguasai ilmu tajwid terlebih dahulu agar dalam membaca dan pemahaman ayat suci Al-Quran dalam hukum tajwidnya dapat diketahui,” ujar Ade Heri, saat ditemui kabar6.com di lokasi pembangunan Saung Ilmu, Kamis (12/11/2015).

 

Selain sebagai tempat mengaji, tambah Ade Heri, Saung Ilmu ini juga sebagai tempat pengembangan kecapakan hidup, seperti membuat kerajinan tangan dari Koran, membuat anyaman tas yang hasilnya bisa dijual. ** Baca juga: Komunitas Waria di Tangsel Diajak Pindah Haluan

 

“Kami juga rutin memberikan santunan kepada anak-anak yatim usia sekolah sebanyak 75 anak yang dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan memberikan uang untuk biaya sekolah Rp100 ribu untuk anak SD dan Rp150 ribu untuk anak SMP dan SMA,” jelas Ade Heri.(ard)

Print Friendly, PDF & Email