oleh

Satpam SMPN 11 Meninggal Seusai Vaksin, Dinkes Tangsel Sebut Ini Penyebabnya

image_pdfimage_print

Kabar6-Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Dinkes Tangsel) angkat bicara terkait adanya Satpam SMPN 11 Kota Tangsel Sarmili (45) yang diduga meninggal akibat vaksin Sinovac.

Kadinkes Kota Tangsel, dr. Allin Hendralin menolak dengan tegas bahwa Sarmili meninggal karena divaksin Sinovac.

Menurut dr. Allin, berdasarkan keterangan RS ternyata Sarmili terinfeksi Covid-19 pada saat tengah divaksin. Ditambah lagi, Sarmili mempunyai komorbid atau komplikasi penyakit bawaan.

“Dari keterangan RS yang merawat, Sarmili ini terinfeksi covid dan komorbid,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (2/4/2021).

Menurut Allin, satpam tersebut hanya vaksin sekali pada tanggal 3 Maret 2021, dan saat ingin menjalani vaksin kedua pada 17 Maret 2021, Sarmili terpapar Covid-19.

Masih menurut Allin, pasien yang pernah maupun sedang terpapar Covid-19 tidak dianjurkan untuk divaksin.

“Jadi pasien ini baru vaksin 1 (dosis, red), belum terbentuk antibodi sempurna, kemudian terkena COVID-19 disertai komorbid yang membuat pasien meninggal,” terang Allin.

Menurut Allin, meski sudah divaksin, antibodi sepenuhnya belum terbentuk, seperti yang dialami Sarmili. Oleh Karenyanya, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan meski sudah divaksin.

“Vaksin tanggal 3 Maret. Swab tanggal 28 (Maret) saat masuk RSU (Tangsel). Keluar (swab) hasil tanggal 29 (Maret). Keterangan RSU, hasil swab positif,” tutupnya.

Ramai diberitakan, Sarmili (45), pria yang bekerja sebagai satpam di SMPN 11 Tangerang Selatan (Tangsel) harus mengehembuskam nafas terakhirnya usai divaksin Sinovac.

Pria asal Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong itu meninggal di RSU Daerah Kota Tangsel pada Senin 29 Maret 2021 setelah mengalami sakit keras usai divaksin di sekolahan tempat Sarmili bekerja.

**Baca juga: Ditangkap Satpol PP, Pengamen Ondel-ondel Eksodus ke Tangsel

Istri Sarmili, Ita Maryani (41) mengungkapkan, saat meninggal, bagian belakang tubuhnya menghitam. Kata Ita, diduga hal itu lantaran luka dalam, dan diperparah dengan vaksin tersebut.

“Dia tidak pernah sakit sampai parah begitu, paling masuk angin biasa terus minum obat saja. Kemarin setelah vaksin di sekolah, dia memang meriang beberapa hari, mungkin dia tidak terlalu dirasain, tetap berangkat kerja,” ujar Ita kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).(eka)

Print Friendly, PDF & Email