oleh

Santri Ribut Tewas, Kanwil Kemenag Kabupaten Tangerang Akui Kecolongan

image_pdfimage_print

Kabar6-Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Tangerang menyebutkan, insiden perkelahian maut antarsesama santri bukan bentuk kelalaian murni dari pengurus pondok pesantren. Sebab ketika terjadi perkelahian sempat dilerai oleh santri lainnya.

“Kami tidak memungkiri bahwa pihak ponpes mengalami kecolongan dari sisi pengawasan maupun tindakan medis pascaperkelahian,” ungkap Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Joni Juhaeni, Rabu (10/7/2022).

Perkelahian maut antarsesama santri itu terjadi di Pondok Pesantren Daarul El-Qolam, Desa Pasir Gintung, Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada Minggu pagi kemarin. Korban berinisial BDF meninggal dunia akibat dipukuli serta ditendang oleh rekannya MRE anak pelaku yang telah ditahan polisi.

Joni menyebutkan, korban sempat mengeluhkan rasa pusing dan minta dicarikan obat di luar pondok pesantren. Kanwil Kemenag berjanji akan mengawasi semua kegiatan lembaga pendidikan agama di Kabupaten Tangerang.

Ia pun meminta, agar seluruh pesantren modern yang ada di Kabupaten Tangerang ini tidak memiliki kesan tertutup dari pihak luar.

“Selama ini kan pesantren modern itu kesannya tertutup dari pihak luar, beda dengan pesantren salafi yang terbuka untuk umum,” ujar Joni.

**Baca juga: Polresta Tangerang Segera Periksa Pengawas Ponpes gegara Santri Tewas

Sementara itu di lokasi terpisah, perwakilan Ponpes Daaruk El-Qolam, Ahmad Idrus mengklaim bahwa masalah yang terjadi kemarin itu telah selesai dan keluarga korban telah mengikhlaskan.

“Keluarga korban telah mengikhlaskan, saya beberapa kali kontekan dengan orang tua korban,” klaimnya.(Rez)

Print Friendly, PDF & Email