Kabar6-Hingga Agustus tahun ini, penyerapan anggaran di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), baru mencapai 40 persen. Serapan yang rendah itu, tak urung membuat Sekda Kota Tangsel Dudung E Dierja menyoroti kinerja SKPD, yang dianggap kurang matang dalam perencanaan. “Dari rencana total belanja APBD Kota Tangsel 2014 sekitar Rp 2,6 triliun, baru terserap sekitar Rp 40 persen,” ujar Dudung, Rabu (13/8/2014).
Menurutnya, belum maksimalnya penyerapan APBD ini karena masih ada beberapa SKPD yang belum menyampaikan laporannya karena masih melakukan penghitungan anggaran.
“Sebenarnya, mereka sudah melaksanakan prosesnya. Tapi belum terserap di laporan,” katanya, tanpa menyebutkan SKPD mana yang penyerapan anggaran masih rendah.
Untuk itu, Dudung mengharapkan setiap SKPD bisa benar-benar memaksimalkan kegiatan yang sudah dianggarkan pada tahun ini.
Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel, Tedy Meiyadi mengatakan, dari total APBD Kota Tangsel yang mencapai Rp 2,6 triliun, baru 70 persennya yang terserap oleh SKPD untuk belanja langsung.
Padahal, sisa waktu tinggal empat bulan lagi dan sudah harus dilakukan tutup buku tahun anggaran 2014.
Teddy menjelaskan, sekitar 70 persen APBD yang sudah terserap digunakan untuk belanja langsung salah satunya untuk barang dan jasa yanga ada di Dinas Bina Marga dan TataKota.
“Dengan sisa waktu empat bulan lagi, walikota meminta untuk meningkatkan penyerapan tersebut. Apalagi, target walikota pada akhir Tahun Anggaran 2014 penyerapan bisa sebesar 100 persen,” ujarnya.
Dia menuturkan rendahnya penyerapan tersebut disebabkan banyaknya program kegiatan pembangunan yang dalam proses lelang melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). **Baca juga: Fraksi Padi & Madani Muncul di DPRD Tangsel.
“Biasanya, pada bulan Agustus atau September, proses-proses lelang sudah selesai dan penyerapan anggaran pun bisa meningkat tajam, sehingga target bisa kami penuhi,” ungkapnya.(evan)
