oleh

Salinas, Desa yang Penduduknya Alami Penyimpangan Genetika Langka

image_pdfimage_print
Anak-anak Desa Salinas.(Telegraph)
Anak-anak Desa Salinas.(Telegraph)

Kabar6-Ada hal unik yang terjadi di Salinas, sebuah desa yang terpencil di Pulau Carribean, Republik Dominika. Di desa itu banyak anak yang terlahir dengan alat kelamin perempuan yang samar.

Kemudian memasuki usia 12 tahun atau saat pubertas, anak perempuan itu menjadi anak lelaki dan Mr P mereka pun mulai tumbuh. Kondisi ini terjadi karena penyimpangan genetika yang langka.

Diperkirakan terdapat 90 anak yang terlahir dengan kondisi seperti itu. Dilansir Telegraph, warga desa Salinas menyebut mereka  sebagai ‘guevedoces’ atau ‘penis di usia 12 tahun’.

Dalam bahasa ilmiah, kondisi seperti itu dikenal dengan nama Pseudohermaphroditism (memproduksi sel telur dan juga sperman). Salah satu guevedoces yang sudah dewasa adalah Johnny (24 tahun). Ia terlahir sebagaiperempuan dengan nama Felicitia. Ketika lahir, Johnny tidak memiliki sebuah penis dan tumbuh sebagai anak perempuan. Secara fisik dan biologis ia sekarang adalah seorang lelaki.

Johnny yang terlahir sebagai wanita.(Telegraph)
Johnny yang terlahir sebagai wanita.(Telegraph)

Penyimpangan genetika yang langka disebabkan kehilangan sebuah enzim yang menghalangi produksi dari suatu jenis hormon seks lelaki di rahim. Enzim itu adalah dihidro testoteron.

Semua bayi yang ada di rahim, baik perempuan atau lelaki, memiliki kelenjar internal yang dikenal sebagai gonad, serta sebuah tonjolan kecil di antara kaki yang disebut tubercle.

Gonad adalah organ reproduksi yang membuat gamet (sperma dan sel telur). Gonad pada laki-laki adalah testis dan gonad pada perempuan adalah ovarium. Saat kandungan memasuki usia 8 minggu, bayi lelaki yang membawa kromosom Y mulai memproduksi dihidro testoteron dalam jumlah besar.

Enzim itu mengubah tubercle menjadi penis, dan pada bayi perempuan menjadi klitoris. Namun pada beberapa bayi kehilangan enzim 5 menurun yang memicu hormon naik-turun. Ini artinya mereka terlihat lahir sebagai perempuan tanpa testis dan lebih terlihat seperti sebuah vagina.

Ketika pubertas terjadi, sejumlah besar testoteron memicu organ reproduksi laki-laki berkembang. Hal ini menyebabkan suara mereka jadi dalam dan terbentuknya sebuah penis. ** Baca juga: Bantu Belikan Rumah untuk Sang Ibu, Bocah 8 Tahun Ini Buka Toko Roti

Pada dasarnya, pertumbuhan ini terjadi di perut di mana pada anak-anak ini terjadi sekira 12 tahun kemudian.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email