oleh

Sadisnya Tradisi Taiji Drive Hunt di Jepang

image_pdfimage_print
Air memerah akibat tradisi Taiji Drive Hunt.(express.co.uk)
Air memerah akibat tradisi Taiji Drive Hunt.(express)

Kabar6-Lumba-lumba tergolong sebagai mamalia yang cerdas, yang dapat menolong manusia. Saat ini keberadaan lumba-lumba termasuk langka. Karena itulah keberadaan lumba-lumba mulai dilindungi di seluruh dunia.

Namun di kawasan Taiji, Wakayama, Jepang, ada tradisi mengerikan bernama Taiji Drive Hunt. Dikutip dari Boombastis, dalam tradisi ini orang-orang  akan membantai lumba-lumba sebanyak mungkin, sehingga air laut akan menjadi merah pekat.

Menurut sejarah, tradisi ini sudah ada sejak 1960-an. Pemerintah Jepang menganggap bahwa tradisi ini sangat penting. Mereka tidak melarang, karena Taiji Drive Hunt telah berumur puluhan tahun

Meski tidak dilarang, pemerintah Jepang juga menerapkan aturan tentang tata cara penangkapan dan pembantaian lumba-lumba. Nelayan tidak diperkenankan membunuh dengan pisau atau sejenisnya.

Metode yang diperbolehkan adalah dengan menusukkan batang logam tipis ke leher lumba-lumba sampai mamalia ini mati karena kehabisan darah.

Lumba-lumba saat dikumpulkan dalam kapal.(express.co.uk)
Lumba-lumba saat dikumpulkan dalam kapal.(express.co.uk)

Diketahui, lumba-lumba adalah predator puncak di lautan. Mereka pemangsa handal yang akan memakan hewan kecil lainnya. Keadaan ini membuat ekosistem jadi seimbang dari dahulu hingga sekarang. Nah, jika lumba-lumba diburu dengan membabi buta maka keseimbangan ekosistem akan mulai terganggu.

Di kawasan Taiji, setidaknya ada tiga jenis lumba-lumba yang dibantai secara massal, yaitu lumba-lumba hidung botol, memiliki strip di tubuh, dan jenis Risso. Lumba-lumba ini akan dikumpulkan dari tengah lautan menuju pesisir pantai sebelum akhirnya dibantai dengan sangat mengerikan.
Harga satu ekor lumba-lumba sekira US$500-US$600.

Setiap tahun harganya akan terus meningkat seiring dengan banyaknya permintaan dan juga menurunnya jumlah spesies di seluruh dunia termasuk di Jepang. Pada kurun waktu 2000-2014 setidaknya ada lebih dari 18.000 lumba-lumba dibantai untuk dijual atau dimasukkan ke dalam akuarium.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Jepang, kandungan logam berat pada daging lumba-lumba yang dijual sangat tinggi. Jika daging ini terus dikonsumsi, maka risiko terkena kanker juga akan sangat besar. ** Baca juga: Konon, Begini Fakta Miris Tentang Bangladesh

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email