oleh

Sadis! Pria Ini Paksa Sang Istri Diet Hingga Berat Badannya Tinggal 31 Kg

image_pdfimage_print

Kabar6-Entah terbuat dari apa hati Matthew Hartley. Pria ini tega memaksa sang istri, Catherine Hartley (31), melakukan diet ekstrem. Tidak tanggung-tanggung, Catherine menjalani diet di bawah tekanan selama 12 tahun.

Wanita asal Perceton, Irvine, ini dibiarkan kelaparan karena Matthew tidak mau mempunyai istri gemuk. Sejak menikah pada 2006 silam, melansir theworldnews, Catherine mengaku suaminya selalu mengontrol setiap aspek dalam hidupnya, termasuk apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. Dikatakan, Matthew memang terobsesi punya istri kurus, hingga berat badan pernah hanya tersisa 31 kg.

“Dia bilang aku gemuk jadi dia menyuruhku diet. Dia menginginkan istri berukuran 0. Jika aku makan sebelum tidur, dia memaksaku untuk tidur di sofa karena dia tidak suka bau makanan dariku. Aku akhirnya jadi sangat kurus hingga ketika aku berbaring di kasur tulangku sakit. Pada akhirnya, aku memakai baju untuk anak berusia tujuh tahun,” keluh Catherine.

Tidak hanya itu, Catherine mengaku sering mendapat kekerasan dari Matthew, yang mengatur Catherine hingga memasang CCTV di setiap ruangan dan mulai mengancam untuk menyakiti keluarganya.

“Dia ingin mengaturku dan memasang CCTV di setiap ruangan, bahkan ruang tidur kami, jadi dia bisa melihatku dari ponselnya. Mathew tahu betapa aku mencintai keluargaku dan sering bilang dia akan membayar satu juta pounds (Rp17 miliar) hanya untuk mematahkan rahang adikku. Dia membuatku takut dan menikmatiku tersisa karena dia tidak punya hal yang lebih baik untuk dilakukan,” kata Catherine.

Perlakuan Matthew semakin parah ketika Catherine mengandung anak mereka pada 2012. “Aku mengalami sakit punggung ketika hamil dan pernah ketika aku memintanya menggosok punggungku, dia menendangku ke tempat tidur, dan mengatakan aku menjijikkan dan gemuk,” ungkapnya. ** Baca juga: Mendadak Tenar, Guru Muda Asal Filipina Ini Punya Wajah Bak Murid Sekolah

Beruntung, Catherine berhasil melepaskan diri dari ‘penjara’ yang diciptakan Matthew. Keduanya lantas bercerai. Sayangnya, meskipun terbukti bersalah atas tindakan kekerasan, Matthew tidak dipenjara. Hal itulah yang membuat Catherine merasa kecewa.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email