oleh

RUPS, Alfamart Fokus Tingkatkan Layanan & Kenyamanan Berbelanja

image_pdfimage_print

Kabar6-PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Perseroan) kembali melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Kantor Pusat Alfamart, Alam Sutera, Tangerang, Kamis (16/05/2019).

Agenda utama RUPS Tahunan kali ini meliputi persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018, penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2018.

Menunjukan dan penetapan honorarium akuntan publik yang akan mengaudit pembukuan Perseroan untuk honorarium dan tunjangan lainnya dari anggota Dewan Komisaris Perseroan serta persetujuan atas penesuaian Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan.

Perekonomian Indonesia di Tahun 2018, berdasarkan data Biro Pusat Statistik mampu tumbuh sebesar 5,17 persen, pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan tertinggi selama lima tahun terakhir.

Dari sisi pengeluaran pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang mengambil porsi hingga 55,74 persen dengan pertumbuhan 2,74 persen.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, Produk Domestik Bruto perkapita Indonesia meningkat menjadi US$ 3.927,0 atau Rp 56,0 juta.

Pertumbuhan ini masih didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak lepas dari tumbuhnya penjualan eceran.

Hasil Survey Bank Indonesia, mengemukakan penjualan eceran mengalami peningkatan 3,7 persen (YoY) dibandingkan angka peningkatan selama 2017 yang hanya mencapai 2,9 persen (YoY).

Selain itu, kebijakan moneter Negara yang terkendali mendukung tercapainya tingkat inflasi dan suku bunga yang relatif memberikan dampak yang kondusif bagi pengembangan bisnis.

Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Hans Prawira menjelaskan, pendapatan neto konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2018 mencapai 66,82 triliun rupiah, meningkat sebesar 8,72 persen dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 61,46 triliun rupiah.

“Pertumbuhan pendapatan neto terutama didorong oleh pertambahan pendapatan gerai Perseroan dan Entitas Anak, disamping pertumbuhan jumlah gerai sepanjan tahun 2018,” ujar Hans Prawira, Kamis (16/5/2019).

Hans menjelaskan, total gerai Perseroan dan Entitas Anak di akhir 2018 tumbuh menjadi 15.294 gerai, yang terdiri dari 13.679 gerai Perseroan dan 1.615 gerai Entitas Anak.

Sebanyak 33,0 persen gerai Perseroan dan Entitas Anak tersebar di Jabodetabek, 37,6 persen tersebar di wilayah Jawa non Jabodetabek, dan 29,4 persen lainnya berada di luar Pulau Jawa.

“Selama 2018, pertumbuhan jumlah gerai Perseroan dan Entitas Anak tidak sepesat tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan Perseroan focus untuk meningkatkan pertumbuhan organik gerai-gerai yang ada, sejalan juga dengan upaya peningkatan produktifitas produk, karyawan dan juga area penjualan.”

“Sebagai upaya memperkuat pertumbuhan jaringan gerai, Perseroan dan Entitas Anak juga meningkatkan layanan gudang melalui perbaikan proses bisnis dan layout gudang. Hingga tahun 2018, Perseroan mengelola 32 gudang dan Entitas Anak mengelola 10 gudang,” tambahnya.

Di tengah perlambatan investasi nasional dan persaingan skema investasi yang ketat di tahun 2018, lanjut Hans, Perseroan fokus untuk memperbaiki kinerja gerai waralaba dengan selektif dalam pembukaan gerai dan melakukan review keseluruhan kinerja gerai.

Pertumbuhan gerai yang terbatas di 2018 ini telah sejalan dengan kebijakan manajemen untuk semakin selektif dalam pembukaan gerai, fokus memperbaiki kinerja gerai waralaba dan meningkatkan layanan bagi terwaralaba.

Di tahun 2018, Perseroan telah menginisiasi program kerjasama kemitraan melalui Program KASOEBI (Kerjasama Ekonomi Berbagi). Perseroan berkontribusi dalam menyediakan system operasi dan pasokan barang.

Sementara operasi pengelolaan gerai akan dilakukan oleh mitra. Dengan program ini diharapkan akan lebih banyak masyarakat yang dapat terlibat dan bermitra dengan Perseroan untuk pengembangan wirausaha.

Di sisi lain, pengembangan layanan e-service di tahun 2018 tumbuh cukup signifikan baik dari sisi jumlah produk dan transaksi.

Hingga saat ini di seluruh gerai Perseroan, masyarakat dapat menikmati berbagai layanan elektronik terkait pembayaran utilitas, tiket transportasi & pertunjukkan, jasa remitansi, dan jasa keunangan lainnya.

Perseroan juga bekerja sama dengan mitra usaha mengembangkan program peer to peer lending, yang memediasi pihak investor sebagai pemilik modal dengan anggota Outlet Binaan Alfamart yang membutuhkan pinjaman modal dengan berbasi teknologi finansial yang terintegrasi dalam aplikasi.

Disamping itu, Perseroan melalui anak perusahaan mengembangkan inisiatif point of purchase (Alfa POP) disejumlah gerai. Melalui Alfa POP, pelanggan dapat membeli produk di luar produk yang tersedia di gerai dengan harga menarik.

**Baca juga: Puncak Arus Mudik Bandara Soekarno-Hatta di Prediksi H-5 Lebaran.

Sepanjang tahun 2018, Perseroan juga menghadapi beberapa tantangan yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan, baik secara internal dan eksternal, tantangan eksternal.

Antara lain kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Provinsi, kenaikan harga BBM, dan kenaikan harga sewa properti. Faktor eksternal lain yang semakin terbukannya informasi melalui berbagai media digital.

Sedangkan, tantangan internal yang dihadapi Perseroan adalah peningkatan kompetensi karyawan agar senantiasa dapat memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.

Yang berdampak untuk meningkatkan loyalitas pelanggan melalui sikap dan standar layanan yang tertinggi dan juga kesiapan sarana teknologi informasi yang relevan dan tepat mendorong operasi bisnis yang membutuhkan kecepatan layanan. (fit)

Print Friendly, PDF & Email