oleh

Rupiah Melemah, Ini Strategi PT DI Gerakan Bisnis

image_pdfimage_print

Kabar6-Nilai tukar mata uang rupiah terus melemah. Banyak badan usaha yang terkena dampak, salah satunya PT Dirgantara Indonesia. Meski demikian perusahaan plat merah ini sudah punya kiat khusus.

Direktur Niaga PT Digantara Indonesia, Irzal Rinaldi mengatakan, kalau kontrak yang kredit swasta asing denominasinya US dollar. Jadi relatif masih aman.

“Tapi kontrak lainnya, contohnya dengan pinjaman dalam negeri kita dengan rupiah, nah itu kita akan mengalami sedikit kesulitan,” katanya usai acara penyerahan pesawat CN295 di Mako Dirpoludara, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, kemarin.

Irzal jelaskan, karena waktu perencanaan rupiah di harga dan realisasinya harga berbeda dengan sekarang. Artinya, beberapa kontrak yang sudah perikatan pada zaman masih kurs nilai tukar dollar Rp 12-13 ribu.

“Saya harus melakukan negoisasi ulang untuk, nomor satu kuantiti kita adjust, atau delivery time kita perpanjang,” jelasnya.

Apakah kinerja keuangan PT Dirgantara Indonesia terganggu? Irzal mengungkapkan, kalau saat ini komposisi kontrak kami antara KSA dan PDM perimbangannya lebih banyak KSA. Jadi bisa dibilanh secara cash flow perusahaan tetap berjalan.

Hanya saja, lanjutnya, untuk tetap menjaga performance. Artinya untuk beberapa kontrak yang sifatnya menggunakan rupiah itu kita harus melakukan negoisasi ulang. “Untuk menjaga. Karena komponen impor kita sangat tinggi. Karena tidak ada industri hulu kita yang bisa mengadakan komponen kita. Ini kita harus belanja USD,” ungkapnya.

Ditanya strategi menyiasati nilai tukar rupiah terus melemah?. Nomor satu rupiah tiba-tiba terdepresiasi sangat dalam di luar dugaan banyak orang.

Maka harus diatur waktu proses belanja sudah dijadwalkan dan pembayaran kebanyakan melalui surat pernyataan yang dikeluarkan oleh issuing bank atas permintaan pembeli atau importir yang ditunjukkan kepada penjual akan membayar (letter of credit).**Baca juga: Ini Spesifikasi Pesawat CN295 Seharga 45 Juta US Dollar.

“Otomatis kan akan di drop down saat barang sudah diterima. Nah untuk kontrak yang lama dimana kita sudha lakukan lindung nilai, saya rasa itu aman. Tapi untuk kontrak-kontrak yang efektifmya pada masa sekarang, itu yang kita harus lakukan negoisasi ulang,” tambah Irzal.(yud)

Print Friendly, PDF & Email