oleh

Rumah Sakit Kurang Alat, Pemkab Pandeglang Gunakan Dana Tak Terduga Tangani Corona

image_pdfimage_print

Kabar6-Dua warga Pandeglang berstatus Pasien dalam pengawasan (PDP). Satu Pasien dirawat di RSDP Serang berjenis kelamin laki-laki berumur 20 tahun dan 1 pasien berusia 1 tahun 4 bulan dirawat di RSUD Berkah Pandeglang.

Namun rumah sakit yang dimiliki pemerintah terutama di RSUD Berkah Pandeglang belum memiliki fasilitas yang lengkap. Bahkan untuk membuat ruang isolasi pun mereka harus mengubah ruang apotik.

“Karena kesiapannya belum punya ruangan isolasi kita harus sulap ruang yang didepan depan pintu masuk bekas apotik,” kata Bupati Pandeglang Irna Narulita, Kamis (19/2/2020).

RSUD Aulia Menes yang bakal diresmikan pada 1 April dipertimbangkan untuk digunakan untuk menangani pasien virus Corona, sebab secara SDM yang dimiliki RSUD Aulia Menes telah memadai.

Pemkab Pandeglang juga akan menggunakan dana Tak Terduga (TT) sebesar 1,75 miliar untuk penanganan pencegahan COVID-19 setelah Pemkab Pandeglang menetapkan status siaga bencana.

Irna mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait penggunaan anggaran TT tersebut. Dalam waktu dekat anggaran tersebut segara dilakukan penyerapan.

“Alhamdulillah kami sudah melakukan upaya tersebut dan mudah-mudahan bisa melakukan penyerapan hari ini kepada dinas terkait yang memang pertanggungjawabannya ada di BPBD,” beber Irna.

Langkah cepat menggunakan dana TT sebagai langkah antisipasi jika ada lonjakan kasus di Pandeglang. Irna tak ingin Pemkab tak bisa berbuat banyak jika saat masyarakat tertular.

Meskipun dua warganya saat ini masih berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan keduanya belum diketahui apakah positif atau tidak karena masih menunggu hasil pemeriksaan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Surya Darmawan menyebutkan, dana TT yang bakal digunakan untuk penanganan virus Corona sebesar Rp1,75 miliar.**Baca juga: Banten Siapkan Realokasi Anggaran 2020 untuk Penanganan Wabah Covid-19.

“Yang bakal (digunakan) Rp1,75 miliar, untuk pembelian peralatan, dan bahan serta untuk operasional,”tandasnya.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email