oleh

Rumah Penyalur Pembantu di Pasar Kemis Digerebek Warga

image_pdfimage_print

Kabar6-Dua gadis ABG (Anak Baru Gede) nyaris menjadi korban penyaluran pembantu diduga ilegal, di Perumahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Kamis (4/9/2014).

Beruntung puluhan warga berhasil mengetahui adanya dua gadis belia bernama Sutri Ayu (19) dan Indri (18), sbeelum disalurkan ke luar kota oleh pemilik rumah berinilsial R.

Kejadian itu terungkap ketika kakak korban, Taufik Hidayat hendak menjemput kedua gadis itu dari rumah R di Jalan Kemuning V, Perumahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Namun, upaya Taufik mengeluarkan adiknya dari rumah tersebut gagal, karena tidak diijinkan oleh pemilik rumah. Khawatir dengan keselamatan adiknya, Taufik kemudian meminta bantuan warga setempat.

“Saya tadi ke rumah pak RT, minta tolong supaya kedua adik saya bisa keluar dari rumah itu. Karena, awalnya pemilik rumah memasang iklan membutuhkan pembantu. Tapi ternyata, justru pembantu itu akan dikirim ke luar kota,” ujarnya.

Pantauan dilokasi, puluhan warga tampak marah ketika melakukan penggerebegan ke rumah tersebut. Sementara, pemilik rumah berusaha menghalang-halangi warga yang ingin masuk ke rumahnya.

“Pas kami tanya, yang punya rumah mengakui kalau dia penyalur pembantu. Ketika kami minta surat ijin usahanya, yang punya rumah tidak mau menunjukkan. Akhirnya, kami paksa dua gadis itu supaya dikembalikan ke kakaknya,” ujar Ence (24) warga setempat.

Sementara, Sutri Ayu, mengaku awalnya dia mendapatkan lowongan kerja sebagai PRT di rumah itu melalui internet. Namun, setelah dua hari di rumah itu, Sutri baru sadar bila dirinya akan disalurkan ke luar kota.

“Pas tahu mau disalurkan ke luar kota, saya jadi takut. Karena awalnya saya akan dipekerjakan di rumah itu. Makanya, saya kemudian menghubungi kakak saya dan minta dijemput. Ternyata, saat dijemput, pemilik rumah minta uang tebusan sebesar lima ratus ribu,” ujarnya.

Ketua RT setempat, Mamit mengaku tidak tahu bila rumah itu dijadikan tempat penyaluran pembantu. “Saya juga baru tahu sekarang, bahkan yang punya rumah juga belum melaporkan ke saya surat ijin pindahnya. Makanya saya ajak warga untuk menggerebek,” ujarnya. **Baca juga: Senjata Api Penumpang Garuda Meletus di Bandara Soetta.

Mamit mengatakan, sementara ini hanya mengeluarkan dua pembantu dari rumah tersebut. Dan, langkah selanjutnya akan diurus dikepolisian. “Saya sudah berkoordinasi dengan polisi,” tuturnya.(Agm)

Print Friendly, PDF & Email