Kabar6-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini masih belum merinci secara detail identitas dua anggota DPRD Banten yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Serpong, Kota Tangerang selatan (Tangsel), Selasa (1/12/2015) kemarin.
Pimpinan sementara KPK, Johan Budi dalam konfrensi pers di gedung KPK hanya menyebut, bila kedua anggota DPRD Banten yang terjaring OTT adalah SMH dan TST. Keduanya diamankan terkait dugaan suap terkait perizinan pendirian Bank Banten.
Sumber kabar6.com di Tangerang merinci, SMH sedianya merupakan kader partai Golkar Banten. Sedangkan TST sendiri merupakan kader PDI Perjuangan.
Pascapenangkapan yang dilakukan oleh KPK, hari ini, Rabu (2/12/2015), kediaman kedua anggota DPRD itu tampak sepi.
Kondisi itu setidaknya terlihat di kediaman SMH di Komplek Villa Permata Hijau Cilegon, Lingkungn Serdang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.
Tak tampak adanya aktivitas berarti di rumah tersebut. Tiga unit mobil tampak terparkir di halaman rumah tersebut.
Yudi, Kepala Pos Security komplek setempat mengaku, sejak semalam rumah SMH memang sudah terlihat sepi, tidak seperti biasanya.
“Kita gak tahu kalau bapak ditangkap. Cuma sejak kemarin sih sepi yah rumahnya. Padahal biasanya mobil selalu keluar masuk,” kata Yudi kepada kabar6.com.
Kondisi serupa juga terlihat di kediaman TST di Pamulang Permai 2, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel.
Herman (30), salah seorang satpam perumahan tersebut mengatakan, bila pada Selasa kemarin sekitar pukul 18.00 WIB, petugas diduga KPK datang ke rumah tersebut.
Bersamaan dengan itu, ada dua orang yang diduga merupakan kolega TSS datang menggunakan mobil Toyota Innova. Namun, setelah mengetahui ada KPK, dua pengemudi Innova itupun batal ke rumah TST dan memilih meninggalkan lokasi.
- Baca juga: Anggota DPRD Terjaring OTT, Rano Dukung KPK.
- Baca juga: Ratu Tatu Klaim Partainya Tolak Bank Banten.
- Baca juga: Akibat OTT, Pendirian Bank Banten Terancam Gagal.
- Baca juga: Begini Kata Ketua DPRD Banten Soal OTT KPK.
- Baca juga: Wow, OTT KPK di Serpong Sita Uang Dollar.
- Baca juga: Delapan Orang Terjaring OTT KPK di Serpong.
Herman mengaku sempat menegur kedua orang tersebut. Namun, kedua orang yang tidak diketahui identitasnya itu mengaku batal ke rumah TST karena ada KPK.
“Saya takut ada KPK dirumah TST,” ujar Herman menirukan ucapan kedua orang dimaksud. Setelah itu, kediaman TST pun hingga kini sepi dari aktivitas.(sus/cep)