oleh

RSUD Tangerang “Telantarkan” Bayi Hisprung Selama 6 Jam

image_pdfimage_print

Kabar6-Anggoro Muda Verdianto, bayi berusaha 2,5 bulan penderita “Hisprung”, diduga dibiarkan terlantar selama 6 jam diruang Instalasi Gawat Darurat  (IGD) Rumah Sakit Umum Umum Daerah (RSUD) Tangerang, Jumat (6/6/2014).

Bayi laki-laki, buah hati Pasangan Suami Istri (Pasutri) Anggy (29) dan Linda (23) ini diketahui mengalami kelainan pada saluran pencernaan dan sangat membutuhkan pertolongan medis mendesak.

Sebelumnya Verdy, sapaan akrab bayi malang pasien Ciputra Hospital dirujuk ke RSU Tangerang, pada Jum’at (6/6/2014) pagi tadi, karena pihak dokter di rumah sakit yang berada di kawasan Citra Raya Cikupa tersebut, tak sanggup menangangi penyakit yang dideritanya.

“Tadinya dirawat di Ciputra Hospital. Namun, karena rumah sakitnya gak punya peralatan medis yang lengkap jadi kami bawa Verdy ke RSU Tangerang. Tapi, setelah dibawa kesini kok malah lebih parah,” ungkap Yuliani,  Nenek dari Verdy, kepada Kabar6.com.

Dikemukakan Yuliani, alih- alih ingin mendapatakan perawatan intensif oleh dokter bedah anak di RSU Tangerang, justru malah sebaliknya sang bayi malang itu dibiarkan begitu saja tanpa adanya tindakan medis.

“Dari tadi kami cuma ditanya-tanya doang, tidak ada tindakan medis sama sekali, sampe sudah 6 jam kami disini dengan kondisi begini,” cetusnya dengan nada kesal.

Ditempat yang sama Anggi Muda, orang tua Verdy, mengeluhkan hingga malam tiba buah hatinya tak kunjung mendapatkan perawatan dari dokter spesialis bedah anak yang ada di RSU Tangerang tersebut. **Baca juga: Waspada…! Wanita GWR Diduga Terjangkit HIV/AIDS.

Parahnya, sang dokter yang ditunggu- tunggu justru tak ada dilokasi. Berdasarkan informasi dari salah seorang dokter jaga di IGD RSU Tangerang yang tak diketahui identitasnya, mengatakan bahwa sang dokter spesialis bedah anak itu sedang melakukan operasi dirumah sakit lain. **Baca juga: Ada Miras, Pengelola WBC Bisa Dipidana 3 Bulan.

“Sampai sekarang anak saya belum juga ditangani. Saya dapat informasi, dokter spesialis bedah anak justru sudah pulang. Saya jadi makin bingung,” ujarnya.(din/ali)

 

Print Friendly, PDF & Email