oleh

RSUD Kota Tangerang Maksimalkan Ruang Inap Bertahap

image_pdfimage_print

Kabar6-Kurang maksimalnya ketersediaan kamar inap diakui pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang. Pasalnya, dari 300 kamar yang tersedia di rumah sakit tanpa kelas tersebut, kini baru ada 60 yang dapat beroperasi.

Kendati demikian, pihak RSUD memastikan, secara bertahap pemaksimalan kamar inap akan selalu menjadi prioritas utama, agar sedianya dapat melayani seluruh masyarakat Kota Tangerang dengan baik

“Ya, memang saat ini baru ada 60 yang beroperasi. Hari senin besok sudah bertambah lagi menjadi 150,” ujar Dr Ati Pamudji Hastuti, Dirut RSUD Kota Tangerang, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (25/5/2014). 

Meski demikian, wanita berparas cantik itu mengklaim, pelayanan  medis lainnya, tetap berjalan maksimal.

“Kami akan berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, sesuai tujuan RSUD di bangun, yaitu untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Tangerang,” papar dia.

Terkait kerjasama layanan kesehatan bagi warga pemegang kartu multiguna dengan rumah sakit swasta, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Rostiwie juga mengaui saat ini masih sangat terbatas.

Sebab, sejumlah RS swasta yang telah bekerjasama dengan Pemkot Tangerang hanya menyediakan ruang inap kelas 3 bagi pasien pemegang kartu multiguna.

“Ketersediaan kamar kelas 3 di setiap RS swasta yang ada kerjasamanya dengan kita (Pemkot Tangerang, red) itu kan memang tidak banyak. Tapi kan kita sekarang sudah memiliki RSUD sendiri, untuk seluruh masyarakat Kota Tangerang,” pungkasnya.

Sebelumnya, layanan kesehatan gratis di Kota Tangerang dikeluhkan Lisa (59), warga RT 07/03, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh.

Keluhan itu mencuat, setelah Lisa yang tengah dilanda sakit harus pontang-panting mencari kamar untuknya berobat dan dirawat. **Baca juga: Susahnya Pasien Multiguna Cari Kamar Untuk Berobat.

“Saya sudah bolak balik, bahkan tadi ada juga pasien lain yang mengaku sudah keliling nyari kamar di rumah sakit lain, tapi hasilnya nihil. Aduh susah bener ya warga tidak mampu kaya kami ini kalau mau berobat,” tukasnya.(ges)

Print Friendly, PDF & Email