oleh

RSUD Kabupaten Tangerang Akan Bangun Gedung Poliklinik Khusus Tuberkolosis

image_pdfimage_print

Kabar6 – Tingginya jumlah penderita Tuberkolosis (TB) di Indonesia menjadi salah satu alasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang membangun gedung poliklinik khusus pasien TB. Rencananya pembangunan gedung akan dilaksanakan pada tahun 2020. Hal tersebut diungkapkan Direktur RSUD Kabupaten Tangerang Naniek Isnaini.

“Kami akan membangun tahun depan Poliklinik khusus untuk para TB yang kebal obat (rasisten),” kata Naniek kepada wartawan, Rabu (19/12/2019).

Naniek menjelaskan, gejala umum penderita TB yaitu sering batuk, batuk berdarah hingga sesak napas. Tes dahak menjadi salah satu bentuk tes TB yang paling umum digunakan.

Penyakit Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh masuknya Mycobacterium Tb ke dalam tubuh dan menyerang paru-paru manusia. Selain itu, beberapa faktor resiko dari penyakit TB antara lain kebiasaan merokok, pencemaran udara atau polusi, serta penularan oleh suspek TB lainnya.

Disamping untuk meningkatkan pelayanan terhadap para penderita TB tersebut, lanjut Naniek, pihaknya juga akan menggabungkan pelayananya untuk penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV).

“Kita juga akan lebih mengedepankan untuk para penyintas HIV dengan menggabungkan pelayanannya,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, bahwa pihaknya saat ini sudah melayani 926 pasien yang menderita HIV/AIDS dan pasien tersebut kebanyakan dari Kota Tangerang.

“60 persen kebanyakan pasien dari Kota Tangerang. Dari tahun ketahun peningkatanya untuk penularan HIV/AIDS ini memang cukup signifikan akan tetapi untuk followup-nya alhamdulilah turun dibawah 2 persen,” jelasnya.

**Baca juga: ASN Pemkab Tangerang Diminta Tingkatkan Kinerja.

Untuk itu, pihaknya menyarankan hendaknya masyarakat mencermati, jika mendapati terdapat keluhan batuk yang berkepanjangan (lebih dari dua minggu), berdahak dan disertai darah, kurangnya nafsu makan, berat badan yang terus turun, demam serta berkeringat di malam hari, meski menggunakan AC atau udara dingin.

“Diharapkan masyarakat dapat segera memeriksakan ke puskesmas atau RS, untuk diagnosa awal pengobatan diberikan gratis, dan bagi pasien TB yang masuk dalam program semua pengobatan ditanggung pemerintah,” pungkasnya.(Vee)
— — –

Print Friendly, PDF & Email