oleh

RSUD Balaraja Siapkan Ruang Isolasi Pasien Corona

image_pdfimage_print

Kabar6 – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja Kabupaten Tangerang kini tengah mempersiapkan diri setelah ada informasi akan ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Meski belum mendapat surat secara resmi dari Pemprov Banten, pihak RSUD Balaraja sudah menyiapkan satu ruang isolasi dengan empat kasur pasien. “Kami juga sudah membuat tim penyakit infeksi emerging (PIE) Covud-19 sejak Februari,” kata Humas PIE Covid-19 RSUD Balaraja, Aang Sunarto di ruangannya, Kamis (19/3/2020).

Aang menuturkan, pihaknya juga sudah membentuk tim khusus penanganan pasien Covid-19. Dalam tim tersebut, ada sekira 36 petugas yang terlibat. Mulai dari dokter spesialis emergency, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, radiologi, manajemen, dan lainnya.

“Tim ini, bertugas  secara umum untuk menganalisis kebutuhan persiapan jika memang RSUD Balaraja ditunjuk menjadi rujukan perawatan pasien Covid-19,” tuturnya.

Sementara itu, dalam mewaspadai penyebaran virus Covid-19 itu, lanjut Aang, pihaknya sudah melakukan layanan antisipasi dengan melakukan screening pengunjung di lima titik. Yakni di depan loket pendaftaran jaminan, pintu masuk gedung poliklinik, instalasi hemodialisa, IGD, dan rawat inap paru.

“Ada beberapa kebijakan yang kami terapkan untuk mewaspadai Virus Corona baik promotif dengan sosialisasi dan preventifnya yakni melakukan standar screening pengunjung, menunda kegiatan yang mengumpulkan keramaian hingga meniadakan apel. Serta menerapkan salam internal untuk mencegah kontak langsung,” bebernya.

**Baca juga: Tangkal Corona, Area Citra Raya Water World Disemprot Disinfektan.

Kepala Seksi Penunjang Non-Medic RSUD Balaraja itu menegaskan, pencegahan virus Covid-19 ini harus dilakukan semua pihak, terutama orangtua kepada anak-anaknya. Jika ada kebijakan meliburkan aktivitas sekolah, maka harus dimanfaatkan untuk mengisolasi secara mandiri di rumah. Mengurangi interaksi di keramaian.

“Anak-anak tidak boleh keluar rumah, ibu-ibu juga sebaiknya di rumah saja. Termasuk bapak-bapak juga, jika tidak bekerja lebih baik di rumah. Semua harus mengiaolasi diri,” tegasnya. (Vee)

Print Friendly, PDF & Email