oleh

RSU Tangsel Buka Layanan Poli Kulit dan Kelamin

image_pdfimage_print

Kabar6-Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus berupaya meningkatkan pelayanan menjelang Hari Ulang Tahun ke-5, sejak dioperasikan melayani masyarakat umum. Komitmen tersebut ditempuh dengan beroperasinya poliklinik pelayanan kesehatan di lantai dasar.

“Pelayanan yang baru dibuka adalah poli kulit dan kelamin,” ungkap Direktur RSU Kota Tangsel, Maya Mardiana kepada kabar6.com lewat sambungan pesan BlackBerry, Rabu (1/4/2015).

Menurutnya, RSU Kota Tangsel terus ingin melebarkan sayapnya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Sejal awal Maret kemarin, pihak manajemen menghadirkan seorang dokter spesialis yang memang ahli dibidangnya.

Dokter spesialis kulit dan kelamin ini praktek melayani pasien selama tiga hari dengan jam operasipnal berbeda setiap pekannya. Yakni, pada Selasa pukul 11.00 WIB – 15.00 WIB. Sementara pada Rabu pukul 08.30 WIB – 12.30 WIB dan Kamis pukul 11.00 WIB – 15.00 WIB.

Maya menjelaskan, setiap praktek melayani pasien, dokter spesialis ini tidak hanya memberikan terapis. Poli kulit dan kelamin mempunya nilai lebih untuk memberikan pengetahuan bagi pasien dalam memelihara kesehatannya.

“Poli ini terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat. Bisa menggunakan BPJS (Badan Pelayanan Jaminan Sosial) dan elektronik-KTP,” terang dokter spesialis gigi dan magister manajemen rumah sakit itu.

Maya menambahkan, kedepannya RSU Kota Tangsel tentu akan kembali menambah jenis poli pelayanan lainnya. Termasuk menambah sarana dan prasarana penunjang demi kenyamanan serta pelayanan prima bagi masyarakat dalam bidang kesehatan.

“Untuk jenis penambahannya masih terus dibahas,” terang Maya.

Sebab, Pemerintah Kota Tangsel kini sedang mempersiapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). “Harapannya setelah BULD masyarakat dari kalangan menengah ke atas mau berobat ke RSU Tangsel,” tambahnya.

Terpisah, dokter spesialis kulit dan kelamin RSU Kota Tangsel, Swetia Jackqueline mengatakan, sejak tiga pekan berpraktek dirinya belum dapat memastikan jenis keluhan penyakin yang mayoritas diidap pasiennya.

Namun, dari sekian pasien yang datang mengeluhkan penyakit seperti eksim, gatal-gatal pada bagian kulit, kencing bernanah dan lain sebagainya. “Biasanya pasien konsultasi dulu, setelah itu saya periksa diagnosa pasien dan kemudian diberikan obat,” terangnya.

Swetia menegaskan, masih banyak masyarakat awam yang tidak memahami bila jenis penyakit kulit dan kelamin tergolong berbahaya hingga dapat mengakibatkan kematian.

“Paling sering yang menyebabkan kematian adalah karena alergi terhadap obat. Faktornya sulit diprediksi secara cepat karena setiap pasien memiliki persoalan alergi obat,” tegasnya.(adv)

Print Friendly, PDF & Email