oleh

RSU Tangsel Ajak Beribadah Lewat Donor Darah

image_pdfimage_print

Kabar6-Bertepatan dengan Hari Palang Merah Internasional yang diperingat setiap 8 Mei, Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggagas kebijakan strategis dalam upaya optimalisasi penanganan pasien.

Awal pekan ini, RSU Tangsel bakal menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga lembaga sekaligus, yaitu unit PMI DKI Jakarta, PMI Kota Tangerang dan PMI Tangsel.

“Program misi kemanusiaan yang digalang ini, bertujuan agar pemenuhan kebutuhan kantong darah bagi pasien dapat teratasi. ujuannya, agar pasien cepat mendapatkan kantong darah,” ungkap Direktur RSU Kota Tangsel, Maya Mardiana kepada kabar6.com di kantornya, Kamis (7/5/2015).

Melalui kerjasama yang dijalin, maka sistem administrasi dan penanganan bagi pasien, khususnya yang membutuhkan kantong darah, bisa semakin cepat. Sebab, kebutuhan kantong darah terus meningkat.

Maya menegaskan, bila masyarakat semakin sadar akan pentingnya donor darah, niscaya masalah kesulitan stok darah yang selama ini terjadi diberbagai daerah, tak akan terjadi lagi.

Ditargetkannya, bila pembangunan gedung II RSU Kota Tangsel telah rampung dikerjakan, maka unit Bank Darah Rumah Sakit bisa segera dioperasikan.

“Perlu diubah pola promotif dan preventifnya. Yakni, kesadaran mencegah penyakit ketimbang mengobati. Dan, masyarakat jangan sepenuhnya mengandalkan pemerintah atau tim medis, tapi bisa menjaga kesehatan bagi dirinya sendiri,” tegas Maya.

Ia jelaskan, pihaknya termasuk salah satu bagian medis yang paling banyak membutuhkan kantong darah. Setiap bulan, ada sekitar 150 pasien persalinan ditangani. Dan, paling sulit adalah memenuhi pasien yang butuh darah A.

Maya mencontohkan, seperti pada April 2015 kemarin, dibutuhkan 25 kantong darah dan Mei ini saja dalam sehari pernah mendesak diperlukan 7 kantong darah.

“Kalau darurat, bidan-bidan yang bertugas ternyata memiliki golongan darah sesuai dengan kebutuhan, biasanya mereka langsung donor,” terang Maya.

Diakuinya, bila kebutuhan kantong darah lumayan banyak. Dalam sebulan, tim medis bahkan membutuhkan sekitar 300 kantong darah untuk disalurkan ke unit darurat pertolongan persalinan (VK) dan kamar persalinan (OK).

“Bagi pasien khusus warga Tangsel yang membutuhkan kantong darah, tidak dipungut biaya alias gratis,” terangnya.

Secara terpisah, pembina Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany menerangkan bila ketersediaan stok kantong darah masih selalu kurang.

Hal ini disebabkan tingkat kesadaran masyarakat dalam mendonorkan darahnya, masih belum terbangun. Kondisi ini menyebabkan pencapaian target kantong darah belum memenuhi target.

“Kendalanya adalah tingkat partisipasi masyarakat yang mau mendonorkan darahnya masih rendah. Ini sangat berpengaruh sekali dalam perkembangan pasokan darah,” terangnya.

Menurutnya, pasokan darah per bulan sekitar 700 kantong, dengan kalkulasi per hari jumlah yang masuk berkisar 5 hingga 10 kantong darah. Sementara, kebutuhan per bulan mencapai 1.000 kantong darah.

Bila pasokan hanya 700 kantong, maka per tahun hanya ada 8.400 kantong. Padahal, kebutuhan per tahun harus mencapi 12 ribu kantong.

“Ini masih jauh dari target yang diharapkan, dengan rasio penduduk mencapi 1,4 juta jiwa. Sementara kebutuhan per hari sangat banyak dari beragai rumah sakit,” papar Alwan.

Ia pun mengajak kepada masyarakat agar rajin donor darah. Karena, donor darah sedianya memberikan manfaat amat banyak. Seperti tumbuhnya sel darah baru, mengurangi resiko penyakit jantung dan tingkat tekanan darah dapat terkontrol secara baik.

“Itulah manfaat yang diperoleh melalui donor darah. Selain kegiatan amal, hal nyata adalah badan tambah enteng usai donor darah. Sehingga kesehatan dapat terjaga dengan baik,” tandasnya.(adv)

Print Friendly, PDF & Email