oleh

Roberto Nevilis Disebut Sebagai Orang yang Pertama Perkenalkan Sistem PR

image_pdfimage_print

Kabar6-PR atau pekerjaan rumah sering diberikan guru sebagai salah satu latihan untuk para murid. Kabarnya, sistem PR pertama kali diciptakan oleh Roberto Nevilis untuk murid-muridnya di Venicie, Italia pada 1905.

Nevilis mulai menciptakan PR karena murid-muridnya sering melakukan pelanggaran di sekolah. Ditambah lagi mereka memiliki banyak waktu luang serta berasal dari keluarga yang mampu.

Ketika ada muridnya yang melakukan pelanggaran, Nevilis akan diberikan PR. Semakin banyak pelanggaran yang dilakukan, semakin banyak PR yang diberikan. Sistem yang diciptakan Nevilis ini ternyata memberi dampak positif. Murid-muridnya jadi lebih giat belajar, memahami pelajaran yang diberikan dan lebih disiplin lagi.

Seiring waktu, sistem PR ini mulai diadopsi di seluruh sekolah di dunia. Namun, benarkah Nevilis adalah orang yang pertama menciptakan sistem PR? Melansir beberapa sumber, tidak ada situs web atau sumber berita yang kredibel bahkan menyebutkan nama Roberto Nevilis sebagai pencetus PR. Klaim ini diragukan.

Pada 1095, pendidikan masih sangat informal di sekitar Eropa dan sistem pendidikan yang terorganisir di benua baru dimulai 800 tahun kemudian. Pada 1500-an, kaum bangsawan Inggris masih diajar oleh tutor pribadi.

Sekira 1095, Kekaisaran Romawi telah lama jatuh dan Paus masih mengorganisir perang salib pertama dan pendidikan masih informal, sehingga tidak mungkin bagi Nevilis untuk tidak hanya mengadakan kelas dan membagikan pekerjaan rumah, tetapi juga menyebarkan idenya ke seluruh Eropa ketika masih belum ada sistem pendidikan yang terorganisir.

Pada 1901, California mengeluarkan undang-undang yang melarang pekerjaan rumah bagi siswa yang berusia kurang dari 15 tahun, sebelum undang-undang tersebut dicabut pada 1917. Itu berarti, Nevilis tidak mungkin menciptakannya pada 1905 di Eropa, jika sudah sampai ke California dan mungkin seluruh dunia empat tahun sebelumnya.

Sementara di sisi lain, Johann Gottlieb Fichte, seorang filsuf Jerman, dikenal sebagai bapak pendiri nasionalisme Jerman. Pada 1814, Prusia mengalami masalah yang membangkitkan nasionalisme di antara warganya.

Fichte menyusun Volkschule, yaitu pendidikan wajib sembilan tahun yang mirip dengan pendidikan dasar dan menengah yang disediakan oleh negara, dan Realschule yaitu sekolah menengah yang tersedia untuk bangsawan. Mereka yang menghadiri Volkschule diberi pekerjaan rumah yang kita kenal hari ini, sebagai cara untuk menunjukkan kekuatan negara bahkan selama waktu pribadi.

Sistem menyebar ke seluruh Eropa, tetapi tidak dengan cara yang sepenuhnya mendominasi. Beberapa negara melanjutkan dengan sistem mereka sendiri. Itulah sebabnya negara-negara seperti Finlandia tidak memaksakan pekerjaan rumah pada siswa mereka.

Namun pada 1843, ketika Amerika Serikat masih melakukan les privat atau pelajaran informal, Horace Mann mereformasi pendidikan publik setelah bepergian ke Prusia dan melihat sistem pendidikan mereka dan mengadaptasinya ke sistem pendidikan Amerika. ** Baca juga: 2 Negara yang Punya Denda Tilang Lalu Lintas Paling Mahal

Dengan demikian, pekerjaan rumah pada akhirnya berkembang menjadi praktik global.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email