oleh

Ribka Tjiptaning & Eks Buruh Panarub Dwikarya Besuk Omih di Penjara

image_pdfimage_print

Kabar6-Kasus Omih (28), mantan karyawati PT Panarub Dwikarya yang dipenjara gara-gara melayangkan teror bom lewat Short Massage Service (SMS), mulai mengundang simpati banyak pihak.

Hari ini, Ketua Komisi IX DPR RI, Ribka Tjiptanaing bersama sekitar 150 eks buruh pabrik sepatu Adidas, berencana mendatanagi Polres Metropolitan Tangerang guna mendesak penangguhan atas penahanan Omih.

“Hasil kominukasi terakhir, ibu Ribka Tjiptaning menyanggupi untuk bisa hadir,” ujar Kordinator aksi, Kokom Komalawati saat dihubungi kabar6.com, Jumat (5/10/2012) pagi. 

Sebelum ke Polres, kata Kokom, rencananya mereka bersama Ribka Tjiptaning terlebih dahulu akan membesuk Omih ke Lapas Wanita Tangerang. 

“Tuntutan kami ada dua. Yaitu, bebaskan Omih dan cabut semua tuduhan dan tuntutan yang ditujukan padanya,” kata Kokom.

Kokom menganggap, penahanan Omih sangat tidak pantas dilakukan dan terkesan dipaksakan. Padahal, aksi teror SMS dilakukan Kokom semata karena ingin meluapkan kekecewaan, setelah kehilangan anak akibat ijin cutinya ditolak perusahaan.

“Kami curiga, penahanan Omih bukan karena dia mengancam keselamatan orang lain. Tapi karena pesanan dari pihak-pihak tertentu,” ujar Kokom.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metropolitan Tangerang, AKBP Suharyanto mengatakan, bahwa penangkapan Omih dilakukan sesuai prosedur.

Terlebih, dalam pemeriksaan Omih juga mengakui perbuatan terornya kepada perusahaan tempatnya bekerja.

“Atas perbuatannya, Omih kami jerat dengan pasal 336 KUHP dan pasal 45 ayat 1 junto pasal 27 ayat 4 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi transaksi elektronik, dengan ancaman 6 tahun penjara,” ujar Suharyanto.

Ya, aksi teror bom melalui SMS sebelumnya dikirimkan Omih (29) kepada beberapa karyawan PT Panarub Dwikarya. Aksi wanita asal Sepatan, Kabupaten Tangerang itu dipicu rasa kecewa, setelah ijin cuti yang dilayangkannya ditolak oleh perusahaan.

Padahal, saat itu anak semata wayang Omih sedang dalam kondisi sakit keras hingga akhirnya meninggal dunia.(Rani)

Print Friendly, PDF & Email