oleh

Rencanakan Keuangan Anda Awet Hingga Kakek Nenek

image_pdfimage_print

Kabar6-Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan keuangan.

Salah satunya adalah dengan menentukan tujuan keuangan keluarga, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Menurut Founder Indonesia Financial Advisor Community, Vicko Hadian, selain tujuan keuangan, Anda juga harus memperhatikan kemampuan keuangan saat ini serta potensi keuangan dimasa mendatang.

Mengetahui cara atau model perencanaan keuangan yang efektif serta mudah dimengerti dan melakukan investasi dengan mengetahui profil risiko pribadinya. Apakah konservatif, moderat ataupun agresif.

“Jangan lupa untuk membuat laporan arus kas, laporan neraca serta anggaran keuangan keluarga,” ungkap Vicko, Sabtu (25/5/2019).

Didalam piramida keuangan, ada beberapa factor yang menjadi acuan dasar sebelum Anda membuat perencanaan keuangan.

Kebutuhan dasar atau basic needs. Pada fase ini, Anda diharuskan memenuhi kebutuhan dasar, seperti kebutuhan sandang, pangan serta papan.

“Setelah pemenuhan kebutuhan dasar pribadi dan keluarga, baru dilanjutkan ke fase berikutnya.”

Proteksi keluarga atau family protection. Fase ini bertujuan untuk memproteksi keamanan keluarga kita dari berbagai risiko.

Proteksi keluarga terdiri atas dua jenis, yaitu proteksi aset dan proteksi pendapatan.

Proteksi aset artinya, kita melakukan proteksi atas aset yang kita miliki dari risiko kehilangan, kebakaran, ataupun kerusakan.

Umumnya, proteksi aset ini berupa asuransi umum, seperti asuransi kendaraan bermotor dan asuransi rumah tinggal, kantor atau pabrik.

**Baca juga: Transaksi Perbankan Saat Mudik, Bank Banten Siap Digunakan.

Sedangkan proteksi pendapatan artinya, kita melakukan proteksi atas pendapatan kita sebagai kepala keluarga apabila tertimpa sakit, cacat, atau meninggal.

Dana darurat atau emergency fund. Dana ini berguna apabila terjadi sesuatu yang sifatnya darurat, misalnya kendaraan milik keluarga ngadat dan membutuhkan perbaikan dengan biaya besar.

“Umumnya, besaran dana darurat adalah tiga sampai enam kali pendapatan bulanan,” papar Vicko Hadian.

Tahapan berikutnya adalah dana pendidikan anak. Ini merupakan tujuan keuangan yang sangat penting bagi keluarga yang sudah mempunyai anak.

Sebagai orangtua, tentu saja kita menginginkan pendidikan yang terbaik untuk anak. Perlu perencanaan yang matang untuk mempersiapkan dana pendidikan ini.

Sebab apabila tidak direncanakan, pendidikan anak kita kemungkinan besar tidak tercapai seperti yang kita harapkan.

Perencanaan dana pendidikan anak meliputi dua kegiatan utama, yaitu menabung atau berinvestasi dan proteksi.

Setelah menghitung berapa besar dana yang dibutuhkan untuk biaya pendidikan anak, maka menabung atau investasi merupakan cara untuk mencapainya.

Dana pensiun atau retirement fund. Dimasa pensiun kita ingin menikmatinya dengan tenang.

Kita sudah memiliki dana yang cukup untuk membiayai hidup dan gaya hidup kita tanpa tergantung pada penghasilan dari pekerjaan.

Perencanaan dana pensiun ini sangat didominasi unsur tabungan atau investasi. Proteksi yang perlu diperhitungkan di sini adalah asuransi kesehatan.

“Yang penting dalam merencanakan dana pensiun ini, kita perlu tahu secara pasti apa lifestyle yang diinginkan pada waktu pensiun dan berapa besar dana yang perlu dikumpulkan untuk membiayai lifestyle itu,” ungkap Vicko.

Perencanaan warisan (estate planning). Warisan di sini bisa mempunyai dua tujuan.

Pertama, sebagai distribusi kekayaan atau memberikan aset yang dimiliki kepada pihak yang diinginkan walaupun sang pewaris masih hidup, atau mewariskan kepada ahli waris setelah meninggal.

Kedua, apabila kita tidak mempunyai aset atau kekayaan, atau justru memiliki utang, baik kepada bank atau pihak lain, jangan sampai utang tersebut diwariskan kepada ahli waris kita.

Perencanaan warisan (estate planning) sangat diperlukan untuk kedua tujuan tersebut, baik untuk mendistribusikan kekayaan atau aset, ataupun menghindarkan diwariskannya utang bagi anak cucu. (fit)

Print Friendly, PDF & Email