oleh

Rektor Universitas Jenderal A Yani Beri Tanggapan Pernyataan Pers Tahunan Menlu

image_pdfimage_print

Kabar6-Menlu Retno LP Marsudi, dalam pernyataan pers tahunannya, telah menyampaikan pelaksanaan 4 diplomasi dan kontribusi Indonesia kepada dunia. Menlu juga secara spesifik diawal pernyataan menyampaikan sukses Indonesia dalam tugasnya sebagai Presiden G20 dan penyelenggaraan KTT G20 di Bali.

Menanggapi hal tersebut, Hikmahanto Juwana selaku Guru Besar Hukum Internasional UI yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Jenderal A Yani mengatakan, bahwa apa yang disampaikan oleh Menlu bukanlah hal yang dilebih-lebihkan. Justru benar-benar merefleksikan posisi Indonesia dalam isu luar negeri selama 2023.

“Dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia mendapat pujian dari pemimpin mancanegara dan organisasi internasional. Dalam situasi geopolitik yang sulit masih tetap dapat memunculkan berbagai terobosan bagi perekonomian dunia dibawah tema Recover Together Recover Stronger,” kata Hikmahanto, Rabu (11/01/2023).

Sambungnya, bahkan Leaders’ Declaration bisa diformulasikan dan disampaikan oleh para peserta KTT yang awalnya banyak meragukan, termasuk di dalam negeri.

Dalam diplomasi kedaulatan yang patut dicatat adalah selesainya perundingan batas ZEE antara Indonesia dengan Vietnam. Perundingan ini dari waktu ke waktu mendapat gangguan dari China mengingat China melakukan klaim sepihak atas sembilan garis putus yang tidak dikenal dalam UNCLOS.

Menlu dalam konteks ini menekankan penyelesaian batas wilayah laut wajib didasarkan pada UNCLOS.

Dalam pelaksanaan diplomasi perlindungan WNI, Menlu menyampaikan pemerintah dan mitra telah mampu melakukan berbagai perlindungan, mulai dari pendampingan hingga evakuasi di wilayah-wilayah konflik di luar negeri.

Pelaksanaan diplomasi perlindungan memberi kenyamanan bagi WNI saat mereka berada di luar negeri karena pemerintah tidak pernah abai atas kondisi dan kesulitan yang mereka hadapi.

Kemudian, dalam diplomasi ekonomi kebijakan luar negeri telah mampu mempercepat pembukaan pangsa pasar di banyak negara melalui berbagai perjanjian perdagangan. Pembukaan pangsa pasar agar terbuka lapangan pekerjaan di Indonesia.

Dalam diplomasi kesehatan yang terpenting untuk dicatat, selain Indonesia mampu untuk mengamankan pembelian vaksin untuk masyarakat, adalah Indonesia mampu memproduksi IndoVac yang merupakan kolaborasi anatara Bio Farma dan Baylor College of Medicine dari AS.

Terakhir, Menlu juga menyampaikan kontribusi Indonesia kepada dunia. Hal ini merupakan perwujudan dari paragraf empat pembukaan UUD 1945 untuk turut serta dalam ketertiban dunia. Mulai perang yang terjadi di Ukraina, Afghanistan, Palestina dan Pasifik.

Menlu tanpa sungkan-sungkan menyampaikan kekecewaan ASEAN atas masalah dalam negeri Myanmar.

Menlu berjanji dalam keketuaan ASEAN untuk memberi solusi atas masalah internal Myanmar akan dibentuk Office of Special Envoy yang berada dibawah Menlu.

**Baca Juga: DJP Beri Info Pajak Terkini pada Awak Media

Menlu menyampaikan tema yang diusung oleh Indonesia dalam keketuaan ASEAN yaitu ASEAN Matters: Epicentrum Growth. Dalam konteks.demikian, dunia maupun negara-negara besar dunia tidak dapat meremehkan keberadaan ASEAN.

Bahkan dalam visi Indopasifik, sebagai Ketua ASEAN mengedepankan visi ASEAN terhadap Indopasifik yang disebut ASEAN Outlook on Indo Pacific yang tidak mengekor negara-negara besar atas Indopasifik.

Dalam penutupannya Menlu menyampaikan pesan yang merupakan kristalisasi pengalaman Indonesia sebagai Ketua berbagai Forum dan Organisasi yaitu “Leadership is challenging world”.

“Memang kepemimpinan merupakan suatu tantangan. Tantangan untuk mempersatukan pada saat dunia terpecah dan mengimplentasikan berbagai kesepakatan dalam situasi geopolitik yang tidak kondusif,” pungkas Hikmahanto Juwana. (Red)

Print Friendly, PDF & Email