oleh

Rawan Bocor, Pengelolaan Parkir Kabupaten Tangerang Disarankan Cara Digital

image_pdfimage_print

Kabar6-Aktivis Sosial Asal Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang Dedi menyarankan agar Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang menerapkan sistem digital dalam pengelolaan parkir.

Cara ini, kata Dedi bisa mencegah kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir. Sebab, saat ini banyak lahan parkir yang masih ditangani juru parkir atau mengunakan sistem konvensional yang tidak maksimal.

“Karena potensi PAD dari sektor retribusi parkir di Kabupaten Tangerang cukup besar bila dikelola dengan baik,” ujarnya Rabu (22/1/2020).

Menurut Dedi, pemberlakuan sistem parkir digital dapat mengetahui secara pasti jumlah kendaraan dan pendapatan parkir yang masuk. Sehingga, dapat menekan angka kebocoran retribusi parkir yang banyak disebabkan oleh sistem parkir konvensional.

“Pokoknya, semua harus pakai teknologi sehingga nggak bisa main-main,” kata Dedi.

Dedi menjelaskan, penerapan sistem parkir digital bisa disesuaikan dengan penggunaan teknologi perangkatnya. Bentuknya dapat berupa mesin parkir yang digunakan pengelola parkir yang ada di Kabupaten Tangerang.

Menurutnya, kebocoran retribusi mayoritas disebabkan oleh sistem yang masih dioperasikan konvesional. Selain itu, Dedi berharap, pengelolaan parkir di Kabupaten Tangerang tidak dikelola oleh pihak ketiga. Namun dikola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) langsung.

Berdasarakan penelusuran lahan parkir di Kecamatan Pasar Kemis, lanjut Dedi, setiap hari pengelola parkir meraup sebesar Rp 5 juta . Jika rata-rata pengelola parkir mendapatkan penghasilan sebesar itu, bisa dibayangkan total restribusi parkir setahun.

“Kalau lahan parkir tidak dikelola oleh pihak ketiga, saya yakin PAD dari sektor retribusi parkir mencapai Rp 250 miliar pertahun. Sekarang hanya Rp 60 miliar pertahun,” ungkapnya.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang, Sapri mengapresiasi masukan Dedi, aktivis sosial asal Kecamatan Rajeg itu. Menurut Sapri, ide itu sangat bagus yang bertujuan untuk meningkatkan PAD Kabupaten Tangerang dari sektor restribusi parkir.

“Ide-ide seperti ini, tentu akan saya sampaikan ke Bapeda saat rapat mitra kerja,” katanya.**Baca juga: DPRD Kabupaten Tangerang Tolak Penghapusan Tenaga Honorer.

Sapri menambahkan, saat rapat koordinasi (Rakor) dengan Bapeda Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu, memang target PAD dari sektor parkir sudah melampaui, yakni target sebesar Rp 56 miliar tercapai Rp 60 miliar.

“Tapi, pengonaan parkir digital itu bagus juga biar kita tahu berapa perhari kendaraan masuk,” pungkasnya. (Vee)

Print Friendly, PDF & Email