Kabar6-Ratusan koin emas Romawi yang diperkirakan berasal dari 474 Sebelum Masehi atau sekira abad ke-5, ditemukan oleh pekerja bangunan, di bawah sebuah bangunan ikonik bernama Cressoni Theater, yang berada di Como, Italia.
Lokasinya penemuan, melansir pickle.nine, berada tak jauh dari kawasan kota lama bernama Novum Comum. Cressoni Theater dibangun pada 1870 untuk digunakan sebagai tempat pemutaran film. Namun semenjak 1997, bangunan itu sudah tidak lagi digunakan. Nah, sebuah perusahaan berencana membangun kompleks apartemen mewah di lokasi di mana Cressoni Theater berada. Namun saat melakukan pembongkaran, para pekerja bangunan menemukan sebuah amphora yang ternyata menyimpan ratusan koin emas.
Diketahui, amphora biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan minyak zaitun atau anggur. Pemerintah lokal lantas menghentikan proses pembongkaran dan memerintahkan tim arkeologi setempat untuk menyelidiki asal-usul koin emas tersebut.
“Bukan hanya luar biasa, tapi (penemuan ini) unik, salah satu penemuan yang menandai perjalanan sejarah” kata Menteri Budaya Italia, Alberto Bonisoli.
Belum diketahui apakah penemuan 300 koin emas Romawi di Como itu berhubungan dengan kejadian runtuhnya kekaisaran Romawi pada 1.500 tahun yang lalu. Salah satu ahli arkeologi Italia, Luca Rinaldi, menyebutkan bahwa penemuan koin emas Romawi ini terbilang cukup istimewa karena setiap koin yang ditemukan berada dalam keadaaan terpisah satu dengan lainnya.
“Terkadang koin-koin ditemukan dalam keadaan menempel satu sama lain, tapi koin-koin ini semuanya terpisah. Itu seperti membuka dompet,” jelas Rinaldi.
Pemerintah Italia tidak bersedia mengungkapkan nilai dari 300 koin yang ditemukan tersebut. Namun, para ahli arkeologi setempat masih harus menjawab pertanyaan mengenai siapa yang menimbun ratusan koin emas tersebut dan apa alasannya. Selain itu, kapan tepatnya ratusan koin itu ditimbun. ** Baca juga: Ditemukan Dua Planet Baru Melalui Teleskop Pemburu Planet Milik NASA
Sekira 27 koin yang ditemukan di bawah bangunan Cressoni Theater tengah dipelajari lebih lanjut di sebuah laboratorium yang berada di kota Milan.(ilj/bbs)
