oleh

Ratusan BUMDes Belum Berkontribusi, Apdesi Lebak Sebut Perlu Campur Tangan Pemda

image_pdfimage_print

Kabar6-Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Lebak tak menampik jika banyak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang belum mampu memberikan kontribusi untuk pendapatan desa.

Sekretaris Apdesi Lebak, Rafik Rahmat Taufik, menyebut, geliat BUMDes baru mulai terlihat dalam beberapa bulan terakhir atau pasca dilantiknya 263 kepala desa (Kades) hasil Pilkades 2021.

“Tahun-tahun sebelumnya memang ada satu atau dua BUMDes yang sudah berkontribusi untuk desa lewat PADes (Pendapatan asli desa). Tahun ini kita punya optimis ya dengan kades yang didominasi kaum muda punya semangat tinggi membangun desa, BUMDes bisa berkontribusi maksimal untuk desa,” kata Rafik kepada Kabar6.com, Kamis
(22/9/2022).

Menurut Rafik, jika pengembangan usaha BUMDes dinilai memang menjadi salah satu faktor badan usaha desa tersebut bisa terus berjalan maju sesuai tujuan dan harapan atau tidak, maka dibutuhkan dukungan dari pemerintah daerah.

“Diperlukan campur tangan pemerintah daerah (Pemda), misalnya bagaimana strategi pemasarannya, inovasi dan lain-lain. Jadi harus ada pembinaan maksimal kepada BUMDes yang baru berkembang, jangan dibiarkan harus dikawal,” sebut Rafik.

Rafik mencontohkan BUMDes di desa yang dipimpinnya yakni Bayah Timur, Kecamatan Bayah. Mantan jurnalis ini menuturkan, orang-orang yang direkrut hanya punya modal semangat namun minim keahlian dalam pemasaran, salah satunya melalui media digital.

“Ini yang saya sebut perlu campur tangan pemerintah daerah untuk mengarahkan dan membekali dengan keahlian lewat pelatihan-pelatihan dengan mengundang tenaga ahli,” ujar Rafik.

Ia melihat, selama ini penyertaan modal yang dikucurkan oleh pemerintah desa kepada BUMDes seperti seadanya. Hal ini kata Rafik, lantaran tidak ada unit usaha yang menjanjikan ketika modal diberikan kemudian akan sesuai harapan.

“Saya harap pemerintah daerah punya keseriusan bagaimana BUMDes di Lebak ini bisa benar-benar maju, salah satunya bagaimana juga membekali kepala desa supaya bisa berinovasi mengembangkan BUMDes-nya,” kata dia

**Baca juga: BPS Terjunkan 2.244 Petugas Sukseskan Regsosek 2022 di Lebak

Di Bayah Timur, sambung Rafik, ada beberapa unit usaha BUMDes yang sedang berjalan. Usaha-usaha tersebut diakui tanpa modal.

“Penarikan rekening listrik secara door to door, tujuannya supaya warga yang mau bayar tagihan enggak perlu lagi ngantre, jadi kita jemput bola. Terbaru kita sedang menggarap sablon, jadi BUMDes sedang berkreasi akan menjual baju hasil sablon sendiri,” beber Rafik.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email