oleh

Rakerda XII, Perpamsi Banten Bahas Problem PDAM dan Mitra PDAM

image_pdfimage_print

Kabar6-Beragam kendala kiranya masih menyelimuti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Mitra PDAM yang ada di Provinsi Banten.

Mulai dari problem kurangnya sumber air baku, dimana tidak semua PDAM di Banten memilikinya, hingga masalah tekhnologi dalam pengoperasian peralatan di tubuh PDAM itu sendiri.

Untuk mengatasi semua kendala-kendala yang ada tersebut, tentunya PDAM tidak bisa berjalan sendirian. Karena dibutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk dukungan nyata dari Pemerintah Daerah (Pemda).

Demikian diungkapkan Direktur PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, H. Rusdy Machmud, saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Banten di Hotel Novotel, Tangerang City, Kota Tangerang, Selasa (5/5/2015).

Rusdy mengakui, bahwa selama ini PDAM masih jalan di tempat dan berpikir sendiri dalam pengelolaan air. Dalam hal ini, Pemda masih jarang sekali memikirkan konsep untuk PDAM.

“Dengan kondisi seperti ini, sampai kiamat pun PDAM tidak akan bisa lepas dari kendala,” ujar Rusdy yang sekaligus menjabat sebagai Ketua DPD Perpamsi Banten.

Dalam kesempatan itu, Rusdy berharap kehadiran Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, kedepannya PDAM dalam wadah Perpamsi Banten, bisa lebih maju lagi, dengan konsep-konsep pemikiran Pemda untuk memajukan PDAMnya, sehingga tiap tahunnya akan ada capaian dari sinergi Pemda dan PDAM.

Rusdi merinci, saat ini ada 350 PDAM di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 176 PDAM masuk dalam katagori sehat. Sedangkan 30 lainnya tidak sehat, dan sisanya dalam kondisi sakit.

“Untuk di Provinsi Banten, PDAM masuk dalam katagori sehat. Sehat disini bisa diibarkat seperti manusia. Ada yang gagah perkasa, yang hanya bisa berjalan, dan yang mampu berlari,” ujar Rusdy.

Sedianya, DPD Perpamsi Banten menaungi 7 PDAM dan 18 PAM Swasta se Banten. Sedangkan Rakerda merupakan rapat kerja tahunan yang dilaksanakan oleh tiap-tiap DPD Provinsi se Indonesia, untuk merumuskan program kerja satu tahun mendatang serta laporan pertanggungjawaban pengurus tahun berjalan atau sebelumnya.

Dalam Rakerda kali ini, turut dibahas beragam permasalahan yang dihadapi PDAM di Banten. Diantaranya pelayan air minum Baten yang skalanya masih kecil atau kurang lebih 13 persen dari populasi penduduk di Banten.

Sementara, tingkat kehilangan (pencurian) air di tiap-tiap PDAM juga masih cukup besar. Tak tanggung-tanggung, skalanya dalam kisaran 23 hingga 30 persen. Sehingga diperlukan upaya serius dalam penanganannya, seprerti dukungan teknologi dan investasi peralatan.

Kinerja PDAM juga tak luput dalam bahasan Rakerda. Walaupun PDAM di Banten dikategorikan sehat, namun laba yang dimiliki oleh tiap PDAM masih cukup rendah. Sedangkan persoalan lainnya adalah, kesulitan dalam perizinan pengambilan air baku.

Untuk itu, dalam Rakerda tersbeut DPD Perpamsi Banten sangat berharap adanya dukungan aktif dari setiap Pemda di tiap Kota dan Kabupaten, khususnya mendorong PDAM dalam meningkatkan cakupan pelayanan air minum.

Dalam hal ini, bentuk dukungan Pemda yang diharapkan adalah, penyertaan modal Pemda (pendanaan) melalui APBD masing-masing. Kemudian penyediaan sumber-sumber daya alam untuk dijadikan sumber air baku, dalam hal ini perijinan untuk pemanfaatan danau, situ dan embung.

Dalam kesempatan itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengakui bila kebutuhan air minum menjadi tanggungjawab bersama. Populasi penduduk dan air minum hingga kini masih belum layak. Untuk itu, regulasi harus mampu melindungi pengembangan dan pelayanan air.

“Pembatalan UU SDA No 7 tahun 2004 oleh MK (Mahkamah Konstitusi), justru membuat perusahaan air minum bingung. Dimana investasi berhenti, dan ini menjadi pelajaran bagi kita untuk bisa profesional, dimana target 100 persen harus tetap tercapai,” ujar Zaki.

Belum lagi, kata Zaki, saat ini daerah tengah menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dimana proses pengurusan adminitrasi yang masih lama, proses tender memakan waktu hingga tahunan. Tapi, disisi lain PDAM harus tetap memberikan pelayanan air kepada masyarakat.

“Ini semua menjadi tantangan buat kita semua. Dan, saya akan sampaikan pointer-pointer dari hasil Rakerda ini kepada pemerintah pusat. Agar kita kita memiuliki solusi guna mencapai 100 persen air yang layak dan sanitasi yang baik,” ujar Zaki.(hms)

Berikut Susunan Pengurus DPD Perpamsi Banten 2014-2018

Ketua :
H. Rusdy Machmud (Direktur Utama PDAM Tirta Kerta Raharja)     

Sekretaris :
H. Untung Suryadi (Presiden Direktur PT. Aetra Air Tangerang)

Wakil Ketua Kompartemen Penyehatan dan Pengembangan :
H. Tatang Muhtar (Direktur Utama  PDAM Tirta Berkah Pandeglang)

Wakil Ketua Kompartemen Keuangan dan Umum :
H. Encep Nurdin (Direktur Utama PDAM Cilegon Mandiri)

Wakil Ketua Kompartemen Organisasi & Keanggotaan :
H. Edi Rachman (Direktur Operasi PDAM PT. Krakatau Tirta Industri)

Wakil Ketua Kompartemen Perundang-undangan dan Advokasi :
H. Achmad  Rifai (Direktur UtamaPDAM Tirta Albantani Serang)

Wakil Ketua Kompartemen Infokom dan Krmitraan :
Hj. Ratna Panduwinata (Direktur Utama PT.Sarana Catur Tirta Kelola)

Print Friendly, PDF & Email