Kabar6-Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cikuya, Kecamatan Solear kembali melakukan sosialisasi dan penyuluhan di Balai Warga RW 08 Perumahan Taman Kirana Surya Desa Pesanggrahan Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang, Sabtu (16/3/2019).
Dokter Taufik Nugraha yang didampingi Petugas Puskesmas Cikuya mengatakan, untuk menghindari penyebaran virus DBD adalah dengan cara gerakan satu Rumah satu Jumantik (juru pemantau jentik).
“Kita lakukan gerakan satu Rumah satu Jumantik, ini sangat membantu menurunkan angka penderita dan angka kematian akibat DBD,” ungkap Dr Taufik.
Selain itu menurut dr.Taufik, yang paling efektif untk mencegah DBD adalah PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)
“Gerakan PSN (pemberantasan Sarang Nyamuk) JUMSI (Jum’at Bersih/kerja bakti Jumantik (juru pemantau jentik) di rumah masing masing,” ujarnya.
Pada saat sosialisasi Wahyu warga RT 05 RW 08 mengajuka beberapa usulan, pertama, meminta agar lingkungan di fogging, kedua spanduk tentang pencegahan DBD yang akan di pasang di balai warga, ketiga penyuluhan secara intensip, dan terakhir melakukan fogging mandiri.
Dari usulan warga dokter Taufik menanggapi, fogging bisa dilakukan oleh Dinkes dan harus ada data pendukung utamanya dari Dokter Rumah Sakit dmana pasien di rawat atau surat keterangan dokter rumah sakit untuk menentukan bisa mengadakan fogging atau tidak dari hasil penelitian.
Terkait fogging mandiri, ia menjelaskan, kalau dilakukan fogging mandiri, biayanya di tanggung warga.
Fauzi Warga RT 06 melalui pesan singkatnya menaggapi terkait sosialisasi tersebut.**Baca juga: Kasus Hukum Rommy Dianggap Berefek ke Partai.
“Tidak hanya butuh sosialisasi, yang lebih penting tindakannya, di RT 06 RW 08 dua kali turun dari Puskesmas tapi tindakannya nil. Kalau cepat tanggap RT 06 seharusnya tidak pakai Mandiri dengan biaya fogging Rp. 800.000 dari kas RT, Sehingga di RT 06 mencapai 18 orang di Rawat di Rumah sakit karna DBD”, ungkap Fauzi.(Vee)
