oleh

Pungli Merebak, Sopir Angkot Cilegon Resah

image_pdfimage_print

Kabar6-Sopir angkutan perkotaan (angkot) di Kota Cilegon resah akan pungutan liar (pungli) di wilayah operasional mereka.

Salah seorang sopir angkot yang enggan disebutkan identitasnya menuturkan, pungli tersebut mengatasnamakan Persatuan Sopir Angkot Cilegon.

Informasi yang dihimpun Kabar6, setiap sopir angkot yang beroperasi di Kota Cilegon diharuskan menyetorkan uang sebesar Rp 2.000 per angkot per hari.
Padahal, para sopir angkot mengaku tidak mengetahui asal usul paguyuban tersebut.

“Saya dapat selebaran isinya soal ada paguyuban itu. Lalu tiba-tiba ada pungutan katanya buat operasional paguyuban. Satu hari Rp 2.000, dipungutnya di pinggir jalan di Kelurahan Jombang,” kata sumber, Selasa (2/6/2015).

Sopir angkot tersebut, mengaku tidak pernah diajak bicara maupun diajak bergabung dengan paguyuban. Karena itu ia mempertanyakan keabsahan paguyuban tersebut.

“Nggak pernah ada omongan, teman-teman saya juga pada nggak tahu. Lagian kan sudah ada organda, buat apa lagi ada paguyuban,” ujarnya.

Keberadaan Paguyuban Sopir Angkot Cilegon ternyata  tidak diketahui organda setempat. Ketua Organda Cilegon, Maruf Muhtadi mengaku terkejut ada organisasi lain yang menaungi para sopir angkot diluar Organda. **Baca juga: Bawang Filipina Masuk Pasar Cilegon Via Tangerang.

“Seharusnya nggak ada itu (paguyuban-red), apalagi sampai ada pungutan yang memberatkan sopir. Ini sudah nggak benar. Yang resmi hanya Organda, dan kami juga tidak pernah diajak koordinasi mengenai paguyuban ini,” kata Maruf saat dihubungi melalui selulernya, kemarin.(tmn)

Print Friendly, PDF & Email