oleh

Proyek Jalan Megu – Gembong Amblas, Kadis BMSDA : Sudah di Tegur

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepala Dinas (Kadis) Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang Drs. H. Slamet Budhi Mulyanto M.Si menanggapi dengan santai ihwal amblasnya fisik proyek infrastruktur peningkatan jalan Megu – Gembong Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang.

“Sudah ditegor dan diperbaiki, ungkap Kadis BMSDA Slamet Budhi Mulyanto lewat pesan singkat SMS kepada kabar6.com, Rabu (3/2/2021).

Diketahui proyek peningkatan jalan Megu – Gembong Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang itu menelan anggaran senilai Rp 913.491.700 dari APBD 2020 melalui DBMSDA Kabupaten Tangerang dan dikerjakan oleh CV Razan Bangun Nusantara.

Diduga proyek tersebut tidak sesuai perencanaan yang sudah dibuat oleh DBMSDA, pasalnya, proyek yang baru berjalan lebih kurang 6 bulan itu sudah mengalami kerusakan atau amblas.

Disinggung apa langkah yang harus dilakukan oleh pihak DBMSDA terhadap proyek jalan tersebut, apakah akan di bongkar atau cukup dengan di tambal sulam saja, Kadis enggan berkomentar.

“Nanti kalau kurang jelas hubungi pak Ismail atau pak Endang,” jawabnya.

Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang Socha Anggoro mengatakan, untuk memastikan penyebab ambrolnya badan jalan yang dikerjakan oleh CV Razan Bangun Nusantara itu, pihaknya akan menunggu keterangan dari tenaga ahli.

“Kita sedang menunggu keterangan ahli waktu sedang dijadwalkan,” ucap Kasi Pembangunan DBMSDA Kabupaten Tangerang Socha Anggoro kepada kabar6.com saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada (30/1/2021) sekira pukul 22:31 WIB.

Sementara itu Lili salah satu pekerja pada pemeliharaan jalan itu menuturkan, perawatan proyek jalan yang saat ini tengah amblas sudah dilakukan pemasangan angkur kemudian memakai coran semen dan sepuluh batang bambu dengan kedalaman satu meter sebagai pengganti cerucuk.

“Amblasnya Lebih kurang 20 centimeter, kita sudah pasang angkur dan bambu sebanyak 10 batang dengan kedalaman 1 meter untuk cerucuk,” ungkap Lili dilokasi saat dimintai keterangan pada Minggu (31/1/2021).

Menurut Lili, saat mengerjakan perawatan jalan ini, tingkat longsor tanah pada badan jalan ini masih dalam, namun lanjut lili, kita kerjakan sesuai dengan perintah pimpinan kita bagian perawatan, disinggung akan ada tenaga ahli, kata lili, dari hari Jumat 29 – 31 Januari 2021ini tidak ada tenaga ahli yang datang.

“Tenaga ahli nggak ada selain kita kita ini yang pasang bambu dengan kedalaman 1 meter, kalau diterusin masih longsor tanahnya, tadi awalnya nggak pakai angkur ini, kalau untuk kekuatan dengan kondisi fisik jalan saat ini, ya nggak jadi jaminan juga untuk awet, tadi juga ada orang Dinasnya tau, kalau kita kan pekerja sesuai dengan instruksi,” terang Lili.

Dikabarkan sebelumnya, ketua LSM Biak Abdul Rafid mengatakan, kontruksi badan jalan yang saat ini sudah amblas, tidak bisa untuk tambal sulam malainkan harus dibongkar, karena ketahanannya tidak akan tahan lama.

“Itu harus dibongkar karena sudah amblas dan kwalitasnya tidak akan bagus, kalau tambal sulam itu hanya alternatif, dalam waktu dekat akan hancur lagi,” ungkap Abdul Rafid kepada kabar6.com seusai melihat lokasi proyek, Senin (1/2/2021).

**Baca juga: Proyek Jalan Megu – Gembong, LSM Biak: Pihak Dinas Harus Tegas Terhadap Kontraktor

Opick meminta pihak Dinas dalam hal ini DBMSDA harus tegas terhadap pihak pelaksana atau kontraktor untuk bertanggung jawab penuh atas proyek itu.

“Dinas harus tegas, jangan beri ruang terhadap kontraktor yang lalai, yang mengerjakan asal asalan, tetapi tidak terlepas dari pengawasan Dinas, jangan sampai pengawas atau PPTK bekerja sama pihak kontraktor untuk mencari keuntungan pribadi,” ujar Opick.(Han)

Print Friendly, PDF & Email