oleh

Progres Pembangunan Tangsel Diprediksi Stagnan 2013

image_pdfimage_print

Kabar6-Proyeksi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) sepertinya tidak tumbuh dan dimungkinkan stagnan pada tahun ini.
Sebab, progres tahun 2013, tidak jauh berbeda dari perencanaan tahun 2012. Berbagai perencanaan itu hanya berupa melanjutkan warisan sisa pekerjaan di tahun sebelumnya yang mati suri. 

Setelah mekar lima tahun lalu sejak 2008 dan sampai 2013. Kota Tangsel nyaris tidak ada perubahan pembangunan berarti di lakukan pemda setempat.

Pembangunan di Tangsel lebih mencolok hanya karena di wilayah itu lebih banyak dikuasai pengembang perumahan besar. Pengembang memodernisasi perbaikan infrastruktur jalan dan tata kota yang lebih baik.

Ini bisa diamati di kawasan Serpong, Alam Sutera, Bintaro, dan Ciputat. Sisanya dibawah kontrol pemda setempat tidak ada pembenahan berarti.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel, Dendy Priandana mengatakan, proyeksi tahun 2013 tidak banyak perubahan dari perencanaan tahun 2012. Yakni melanjutkan beberapa warisan proyek 2012 yang belum kelar dilakukan.

Pekerjaan tahun ini antara lain melanjutkan pelebaran persimpangan fly over Gaplek dan pelebaran jalan di Prapatan Meruga, Jalan Ciater, Jalan Siliwangi, Jalan Victor, dan Jalan Puspiptek untuk mengatasi macet.

“Untuk proyeksi 2013, kita masih fokus kepada pekerjaan 2012 yang belum beres. Jika semua telah selesai dilaksanakan, kita akan meningkatkan program-program dan konsetrasi pembangunan lain di tahun 2013,” kata Dendy, Selasa (1/1/2013).

Terkait banjir, menurut Dendy, pihaknya belum begitu memprioritaskan, namun langkah-langkah pada tahun 2013 hanya melakukan beberapa perecanaan kecil. Seperti pembenahan gorong-gorong dan membangun sumur resapan.

Sumur resepan sudah dipetakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) setempat di sejumlah titik. Adapun, soal persampahan, pemda masih berkutat dengan pelebaran lahan TPA Cipeucang, Setu, Tangsel. Lahan yang masih sekitar 2 hektar belum mampu mengikuti persyaratan RTRW untuk dibangun TPA memadai.

“Masalah banjir masih menjadi PR. Menangani banjir harus sabar dan butuh satu tahun kedepan untuk mengatasi banjir,”kata Dendy.

“Mengenai TPA, kita belum memiliki kapasitas lahan yang luas, lahan TPA masih 2 hektar, dan seharusnya 10 hektar,” tambah Dendy. 

Sementara Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan, dipenghujung akhir tahun 2012, Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Tangsel mengesahkan 4 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) menjadi Peraturan Daerah (Perda).

Empat Raperda yang disahkan tersebut antara lain, Raperda Sistem Kesehatan Daerah, Raperda Pengelolaan Sampah, Raperda Bangunan dan Gedung, Raperda Transpalansi Penyelengaraan Pemerintah Daerah dan Partisipasi Masyarakat, serta Raperda Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Menurut Airin, mengacu kepada Raperda Pengelolaan Sampah, titik awal bagi pemda untuk menangani sampah di Kota Tangsel tahun 2013.

Sedangkan, Raperda Sistem Kesehatan Daerah, menjamin ketersedianya pelayanan kesehatan bagi warga tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih layak. Mengenai infrastruktur, pihaknya akan terus bergerak sejalan dengan APBD 2013 yang telah ditetapkan.

“Kita belum memiliki sarana persampahan yang memadai dan perlu kita sikapi dalam pembangunnya (TPA). Dan, masalah sampah menjadi persoalan nasional, tidak hanya menjadi persoalan di sebuah komunitas saja. Kita diharapkan raperda penanganan sampah dapat diimplementasikan untuk azas manfaat,” kata Airin.

Selain itu Airin berspekulasi, molornya target pembangunan dari awal tahun hingga minggu keempat Desember atau per 31 Desember 2012, dikarenakan proyek pembangunan masih belum selesai dari target waktu yang ditentukan oleh pihak kontraktor.
Pihak kontraktor yang diberi tugas dan tanggungjawab tidak mampu melaksanakan pekerjaannya dengan jangka waktu yang sudah disepakati bersama. “Sejumlah proyek belum selesai 100 persen. Kontraktor tidak serius mengerjakan proyek dan jangan asal-asalan,” kata Airin.(Rah)

Print Friendly, PDF & Email