oleh

Program Tangerang Bisa Bantu Perekonomian Warga

image_pdfimage_print

Kabar6-Penyebaran virus Covid-19 menggerus berbagai sektor. Pemutusan hubungan kerja terjadi diberbagai perusahaan. Bisnis kesulitan berputar hingga gulung tikar, bahkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pun ikut terpukul, seiring penjualan yang kian melemah.

Berbagai program bantuan sosial dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang ternyata memberikan secercah harapan untuk dapat bertahan hidup. Salah satunya, kisah bertahan hidup dibalik program Tangerang Bantuan Insentif Start-UP Anda atau Tangerang BISA, yang merupakan bantuan permodalan sebesar Rp500 ribu untuk 10 ribu UMKM pada 2020 lalu.

Marsono (53), warga RT 01, RW 03, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kota Tangerang ternyata menjadi salah satu penerima manfaat program Tangerang BISA. Diawal pandemi, usahanya mencari besi tua untuk dijual kembali mulai kesulitan modal. Usaha warung jajanan sang istri juga mulai sepi dagangan, karena tidak berputar, uang habis untuk kebutuhan makan dan hari-harian.

“Disitu, saya dapat info dari RT, ada bantuan Tangerang BISA, saya daftar dan dapat. Langsung uang Rp500 ribu itu saya putar untuk usaha besi tua saya. Itukan putaran untungnya langsung ya harian jadi dari Rp500 ribu bisa untung Rp100 ribu. Untungnya itu, saya belanjain kebutuhan warung istri saya, Rp500 ribunya kembali saya putar lagi. Hari-hari kita cukup-cukupin dari keuntungan warung dulu, yang penting bertahan dan berputar,” ujar Marsono, saat ditemui di warung istrinya seperti dilansir dari tangerangkota.go.id, Senin (23/8/2021).

Marsono mengatakan, untuk sebagian orang Rp500 ribu adalah angka yang mungkin kecil untuk bertahan hidup. Tapi, buat Marsono dan istri beserta tiga anaknya, sangat bermanfaat dan berpengaruh untuk kebertahanan usaha dan hidupnya hingga saat ini.

“Bayangan saya, jika pada saat itu tidak ada bantuan ini, mungkin usaha jual beli besi tua saya sudah bangkrut, dan warung jajanan istri saya sudah entah masih ada atau tidak. Karena saya akui, bantuan Rp500 ribu itu saya gunakan sebaik mungkin untuk subsidi silang dua pemasukan keluarga kami ini,” katanya.

Kisah sama juga dialami tetangganya, Yanto (52) warga RT 01, RW 03, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kota Tangerang yang merupakan korban PHK dan akhirnya mencoba berdagang untuk bertahan hidup dengan modal bantuan Tangerang BISA.

“Saya di PHK dari pabrik saya bekerja. Disitu saya ajuin bantuan dan dapat Rp500 ribu. Atas diskusi bersama istri, saya mulai usaha jeruk peras pakai meja doang dengan uang bantuan itu. Seiring waktu berjalan, keuntungan dagang jeruk peras saya alihkan ke warung sayur yang saya baru buka. Sekarang, kami fokus dagang sayur aja, karena antusias jeruk peras mulai menurun,” kata Yanto.

Meski demikian, Yanto mengungkapkan, jika ia tak menerima bantuan Tangerang BISA pada saat itu, ia pun tak terbayang bagaimana dapat bertahan pasca ia di PHK.

**Baca juga: Warga Cimone Salurkan Santunan ke Anak Yatim

“Dengan segala lika-liku bertahan hidup dipandemi kaya gini, kami berusaha bertahan hidup. Dari bantuan itu, dan berbagai usaha dan putar otak yang lainnya, Alhamdulillah sekarang melanjutkan hidup dengan warung sayur yang kami punya ini,” jelasnya.

Sebagai informasi, dengan berbagai kisah bertahan hidup serta kesuksesan program Tangerang BISA 2020, Pemkot Tangerang kembali menggulirkan Tangerang BISA 2021 melalui website Sabakota.tangerangkota.go.id dengan nilai bantuan Rp760 ribu untuk 20 ribu UMKM dengan total anggaran Rp5,2 miliar. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email