Kabar6-Tahun 2017, Banten memproduksi gabah kering giling lebih dari dua juta ton. Jumlah tersebut dihasilkan dari 204 ribu hektare sawah. Bahkan bisa surplus 100 ribu dan mampu mengirim ke daerah lain di luar Banten.
“Capaian padi di tahun 2017 belum menggunakan data KSA (kerangka sampel area), masih (daya) BPS, produksi nya 2.413.478 ton gabah kering giling,” kata Agus Tauhid, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten, Rabu (30/01/2019).
Sedangkan di 2018, terjadi perbedaan pola perhitungan oleh BPS. Sehingga angka produksi gabah kering giling di Banten menurun, menjadi 1,6 juta ton.
Meski begitu, masih bisa mencukupi kebutuhan beras untuk wilayah Banten.**Baca Juga: Disnaker Lebak Belum Punya Data Valid TKA.
“Tahun 2018, ada perubahan metode penghitungan BPS, produksinya 1.603.556 ton,” terangnya.
Lalu jika dihitung menggunakan KSA, maka produksi gabah kering giling di Banten minus atau berkurang hingga 400 ribu ton. Namun kenyataan di lapangan, masih bisa mencukupi kebutuhan beras daerah sendiri.
“Setelah ada perubahan KSA ada pengurangan. Kalau pakai KSA, minus kita sampai 400 ribu ton,” ujarnya.(dhi)
