oleh

Pria Korut Dieksekusi Tembak di Depan Keluarganya Karena Jual Film Korsel

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang pria Korea Utara (Korut) dengan marga Lee, harus menghadapi regu tembak rezim Kim Jong-un yang akan mengeksekusi mati di depan 500 orang, termasuk keluarga Lee sendiri.

Rupanya, melansir Dailynk, Lee dieksekusi atas tuduhan menjual CD film Korea Selatan (Korsel) dan USB musik secara ilegal. Pihak berwenang mencap Lee sebagai ‘elemen anti-sosialis” karena memperdagangkan video yang mencakup drama dan film dari Korsel. Keluarga Lee dipaksa berdiri di barisan depan kerumunan 500 orang untuk melihat eksekusi di Wonsan, Provinsi Gangwon, 40 hari setelah dia ditangkap.

Lee sendiri adalah seorang kepala insinyur di Komisi Manajemen Pertanian Wonsan. Dia ditangkap oleh putri dari pemimpin ‘unit rakyat’ saat diam-diam menjual CD dan USB dengan konten film dan musik Korsel.

Disebutkan, iIni adalah eksekusi pertama di Provinsi Gangwon karena tindakan anti-sosialis di bawah undang-undang pemikiran anti-reaksioner. Lee ditembak sebanyak 12 kali dan kemudian jasadnya dibawa pergi dalam karung jerami.

“Di masa lalu, (orang-orang seperti Lee) dikirim ke kamp kerja paksa atau pendidikan ulang. Merupakan kesalahan besar untuk percaya bahwa Anda akan menerima hukuman ringan. Perilaku reaksioner seperti itu membantu orang-orang yang berusaha menghancurkan sosialisme kita,” demikian laporan pemerintah.

Ditambahkan, “Reaksioner seharusnya tidak dibiarkan hidup tanpa rasa takut dalam masyarakat kita.” ** Baca juga: Sepanjang Hidup Pria India Ini Bertekad Terus Menggali Tanah untuk Cari Anaknya

Sumber di Korut mengatakan, setelah pihak berwenang membacakan putusan bersalah, suara 12 tembakan terdengar sebelum tubuh tak bernyawa Lee dimasukkan ke karung jerami dan dimasukkan ke kotak, kemudian dibawa ke suatu tempat.

“Istri, putra, dan putri Lee pingsan di tempat mereka berdiri di barisan depan area eksekusi. Sementara semua orang menyaksikan, pejabat kementerian keamanan negara mengambil mereka dan memasukkannya ke dalam truk kargo dengan jendela berjeruji untuk diangkut ke kamp tahanan politik,” lanjut sumber tersebut.

Lee dilaporkan mengaku telah menjual materi tersebut dan pihak berwenang sekarang memburu siapa yang membelinya darinya, di mana CD dan USB yang diyakini telah dijual dengan harga antara US$5 dan US$12.

Kini ada sekira 20 orang lagi yang dituduh juga menjual musik dan film Korsel, dan mereka sedang dalam proses penuntutan. Eksekusi atas perilaku anti-sosialis diatur oleh undang-undang pemikiran anti-reaksioner yang diterbitkan tahun lalu.

“Saat ini, jika Anda ketahuan menonton video Korea Selatan, Anda menerima hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati, jadi tidak ada yang tahu siapa yang akan dieksekusi selanjutnya,” kata sumber Korut. “Anda dapat menerima hukuman tujuh tahun hanya karena tidak melaporkan seseorang. Seluruh penduduk gemetar ketakutan.”

Waduh…(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email