Kabar6-Charles Bendire memang tergolong pria yang gigih dan berdedikasi tinggi demi mengejar apa yang menjadi impiannya. Bendire yang seorang tentara sekaligus seorang kolektor telur berhasil mengumpulkan ribuan spesimen.
Bendire sendiri adalah seorang ahli burung yang berdedikasi, dan mengumpulkan sekira 8.000 telur dalam hidupnya. Pada 1872, melansir Sooperboy, adalah seorang mayor di tentara AS, dan tengah berpatroli di tempat yang kemudian menjadi negara bagian Arizona. Saat itu ia melihat telur elang berekor. Ia pun memanjat pohon untuk mengambilnya. Nahas, anggota suku Indian melihat Bendire tengah berada di cabang pohon. Suku Indian itu pun mulai menembaki Bendire.
Demi melindungi telur burung tadi, Bendire segera memasukkan telur ke mulutnya, turun dari pohon, dan segera naik ke kudanya untuk bergegas pergi ke kamp. Menurut buku konservasi burung ‘Oology and Ralph’s Talking Eggs’, Bendire tidak bisa mengeluarkan telur dari mulutnya. Tidak diketahui dengan pasti mengapa hal ini bisa terjadi. Diduga karena stres dengan situasi tadi sehingga membuat rahangnya tegang dan membengkak.
Bendire lantas menginstruksikan anak buahnya, di bawah ancaman pengadilan militer, untuk membuka rahangnya. Beruntung setelah mematahkan salah satu gigi Bendire, telur elang dapat dikeluarkan secara utuh.
Bendire tidak akan tahu pada saat itu bagaimana telur elang berekornya mungkin berguna bagi para ilmuwan di masa depan. Namun pada tahun-tahun berikutnya, kegemaran dia untuk pengumpulan telur telah memungkinkan ilmuwan melacak perubahan dalam sarang burung, dan untuk mendemonstrasikan efek pestisida pada burung pemangsa.
“Nilai ilmiah dari koleksi (telur kolektor abad ke-19) dan naskah yang menyertainya sangat besar,” kata Douglas Russell, kurator senior telur burung dan sarang di London Natural History Museum. ** Baca juga: Dilelang, Burung Kasuari yang Bunuh Pemiliknya
Tidak sia-sia Bendire mematahkan giginya untuk melindungi telur yang tersembunyi di mulutnya, yang ternyata berguna untuk para ilmuwan.(ilj/bbs)
