oleh

Pria Australia Ini Bangun Pagar Setinggi 5,6 Meter Sebabkan Para Tetangga Protes Karena Tidak Kebagian Sinar Matahari

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang pria bernama Ali yang tinggal di Chester Hill, Australia, membangun pagar setinggi 5,6 meter, sehingga memicu protes dari para tetangganya lantaran mereka tidak mendapatkan sinar matahari.

Para tetangga marah, melansir metro.co.uk, karena pagar tersebut tiba-tiba muncul pada Juli lalu, tanpa pemberitahuan atau diskusi terlebih dulu. Mereka lantas mengajukan keluhan kepada pemilik rumah itu dan Dewan Daerah Cumberland perihal ketinggian pagar, namun belum mendapat tanggapan.

Menurut para tetangga, pagar setinggi 5,6 meter tersebut menyalahi aturan pagar rumah dengan standar yaitu 1,8 meter. Artinya, Ali sudah membuat pagar dengan ukuran tiga kali lipat dari pagar normal.

“Pagar itu menghalangi sinar matahari, jadi kami tidak dapat sinar dari pagi hingga sore,” tutur salah seorang pemilik rumah di kawasan itu. ** Baca juga: Denda Sekira Rp5 Juta untuk Warga di Australia yang Tak Cuci Mobil Milik Mereka

“Aku jadi sangat stres, karena sebelumnya aku suka melihat pemandangan bunga-bunga dan pohon-pohon sebelum itu semua hilang karena pagar ini,” tambah tetangga lainnya.

Ali, menurut laporan media, memutuskan untuk membangun pagar itu karena merasa bosan akibat perintah untuk tetap di rumah saja selama pandemi COVID-19 di Australia. Hal itu membuatnya tidak bisa ke mana-mana selain berkegiatan di rumah.

“Kalian tahu rasanya saat tidak bisa ke mana-mana dan terpaksa melakukan semua kegiatanmu di rumah dan para tetangga sering melihat kegiatanmu di rumah, dan kalian tahu apa? Aku akhirnya membuat dinding pagar ini,” terang Ali.

Awalnya, dikatakan Ali, ia berencana membangun sesuatu yang menyenangkan bagi para tetangga, agar mereka bisa melihat dari sisi sebaliknya. Tetapi, pria itu berubah pikiran karena sikap para tetangga.

Seorang tetangga mengatakan, Ali menebang tiga pohon pinus besar yang sudah ada di sekitar rumah mereka sejak lama dengan alasan pohon itu sudah mati. Namun, tetangga itu menunjukkan foto di mana ketiga pohon pinus itu masih berdaun lebat sebelum ditebang.

Saat ini, Dewan Daerah Cumberland sedang tahap negosiasi dengan Ali mengenai tembok yang dibangun dan dinilai merugikan orang sekitarnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email