oleh

Presiden Madagaskar Klaim Berhasil Temukan Obat Herbal untuk COVID-19

image_pdfimage_print

Kabar6-Saat ini banyak negara yang sedang melakukan penelitian untuk menemukan vaksin COVID-19. Namun, Madagaskar mengklaim telah menemukan obat untuk menyembuhkan COVID-19, yang berasal dari bahan-bahan herbal. Kabarnya, obat herbal tersebut telah berhasil diuji.

Madagaskar yang terletak di Samudra Hindia Selatan dengan populasi 26 juta penduduk ini memang terkenal dengan jamu herbalnya. Dan negara ini hanya memiliki 85 kasus positif COVID-19, tanpa korban jiwa sama sekali.

Pada April 2020 lalu, Madagaskar telah mencabut status lockdown pada tiga kota utama di negara tersebut. Konon, melansir Femalesia, obat COVID-19 ini didasarkan pada studi dari Institut Penelitian Terapan Malagasi. Dan untuk saat ini, obat herbal tadi telah didistribusikan di Madagaskar secara gratis. Nama ramuan itu adalah Umhlonyane (Zulu), Lengana (Sotho), dan Artemisia (Inggris). Semua bahan-bahannya dapat ditemukan di halaman rumah.

Tanaman Artemisia digunakan dalam obat-obatan tradisional. Pada 2012 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, obat yang mengandung daun kering dari tanaman artemisia dapat digunakan dalam terapi kombinasi.

Klaim Madagaskar yang berhasil menemukan obat untuk COVID-19 pun diungkapkan oleh Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina. Dalam satu wawancara, Presiden Andry Rajoelina mengatakan, herbal tersebut termasuk ‘COVID Organics’ yang dikenal sebagai Malgache.

Pada kesempatan itu, ia pun mempresentasikan obat herbal yang diklaim menunjukkan hasil menggembirakan dalam memerangi COVID-19. Presiden Andry Rajoelina mengunggah foto dari presentasi dan gambar tentang COVID Organics di laman Facebook-nya.

Presiden Andry Rajoelina juga membantah kritik karena mempromosikan obat buatan sendiri untuk COVID-19. Ia bahkan menuduh, negara Barat memiliki sikap merendahkan terhadap pengobatan tradisional Afrika.

WHO telah berulang kali memperingatkan bahwa obat tersebut belum diuji secara klinis. Namun, ada banyak yang menyatakan bahwa infeksi virus corona terasa lebih baik setelah 24 jam ketika diberi obat ini.

Menurut Presiden Andry Rajoelina, obat herbal ini tidak beracun serta alami. Ia mengklaim pasien bisa sembuh dari COVID-19 dalam 7-10 hari. Gambia telah menerima pengiriman Covid-Organics Madagaskar (CVO) pada awal pekan ini, yang dikirimkan langsung oleh Presiden Madagaskar.

“Ilmuwan Afrika tidak boleh diremehkan. Saya pikir masalahnya adalah (minuman) berasal dari Afrika dan mereka tidak bisa mengakui bahwa negara seperti Madagaskar telah datang dengan formula ini untuk menyelamatkan dunia,” kata Presiden Andry Rajoelina.

Kabarnya, Equatorial Guinea, Guinea-Bissau, Niger, dan Tanzania telah menerima kiriman ramuan ini pada bulan lalu. Karenanitulah, Presiden Andry Rajoelina optimis tidak ada negara atau organisasi yang akan menghalangi negaranya untuk maju.

Ia juga menyebut, obat COVID-19 dari Madagskar sebagai obat tradisional yang dikembangkan. “Madagaskar tidak melakukan uji klinis tetapi pengamatan klinis sesuai dengan pedoman WHO.” ** Baca juga: Gara-gara Mata Terpejam, Robot Pengecek Paspor Tolak Foto Pria Asia Ini

Benarkah demikian? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email