oleh

Politisi Spanyol ‘Dihukum’ Oleh Twitter Karena Sebut Pria Tak Bisa Hamil

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang anggota Kongres Spanyol dari Partai Vox bernama Francisco Jose Contreras, tidak dapat mengakses akun Twitter-nya selama 12 jam beberapa waktu lalu.

Bukan tanpa sebab, melansir Foxnews, politisi sayap kanan itu ‘dihukum’ oleh Twitter setelah mengatakan seorang pria tidak bisa hamil karena tidak memiliki rahim atau pun telur. Komentar Contreras itu menanggapi sebuah artikel yang dia bagikan pada platform media sosial tentang seorang pria transgender yang mengumumkan bahwa ia adalah seorang ayah setelah melahirkan seorang bayi perempuan.

Contreras mengatakan dalam sebuah posting Facebook pada 11 Mei lalu, dia menerima pesan dari Twitter yang memberitahukan bahwa dia telah melanggar kebijakannya tentang ‘ujaran kebencian’ untuk pernyataan tersebut.

“Kicauan yang penuh kebencian (yang terpaksa saya hapus) adalah salah satu yang mengatakan, ‘Seorang pria tidak bisa hamil’. Seorang pria tidak memiliki rahim atau telur’,” demikian tulis Contreras sebagai tanggapan atas tindakan Twitter.

“Anda dapat melihat ini adalah biologi fasis. Lain kali saya akan mencoba 2 + 2 = 4,” ujarnya. ** Baca juga: Sesaat Sebelum Dikremasi, Pasien COVID-19 Mendadak Menangis

Menurut Twitter, Contreras melanggar kebijakannya terhadap materi yang mengancam, melecehkan, atau mendorong kekerasan terhadap orang lain atas dasar ras, asal etnis, kebangsaan, orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, agama, usia, kecacatan, atau penyakit.

“Ingatlah bahwa default yang berulang dapat menyebabkan penangguhan permanen akun Anda,” begitu bunyi peringatan dari pihak Twitter yang dipaparkan politisi sayap kanan tersebut. “Buka Twitter sekarang untuk memperbaiki masalah dengan akun Anda.”

Seorang juru bicara Twitter menolak berkomentar. Pendukung Contreras telah memulai kampanye dengan tanda pagar #AManCannotBePregnant sebagai tanggapan atas keputusan Twitter.

“Kami tidak akan menyerah pada Twitter yang memaksakan pandangan dunia yang bengkok (dan secara antropologis salah),” kata Contreras. “Kami akan terus berbicara kebenaran tentang sifat manusia. Kebenaran biologis tidak boleh dianggap sebagai ‘perkataan yang mendorong kebencian’. Ini adalah biologi, bukan kefanatikan.”

Ini bukan pertama kalinya konten dari polisi Partai Vox ditandai pihak Twitter. Menurut publikasi Spanyol, Counting Stars, Twitter menonaktifkan akun resmi Partai Vox selama 24 jam selama pemilu negara itu pada Januari, setelah partai tersebut mengklaim bahwa tingkat kejahatan yang tinggi terkait dengan imigran Afrika Utara.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email