oleh

Polemik RUU Pilkada, Ini Kata Airin dan Bupati Bangli

image_pdfimage_print

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, juga angkat bicara ihwal rencana pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Pemilihan Kepala Daerah yang akan disahkan oleh elite di Gedung Senayan.

Ini menyusul semakin berkembangnya sikap pro dan kontra soal regulasi penunjukan walikota/bupati dan gubernur oleh kalangan legislatif.

“Kalau saya, apapun keputusann nanti yang akan diambil adalah yang terbaik,” kata Airin kepada wartawan di Kantor Walikota Tangsel, Kecamatan Pamulang, Selasa (09/9/2014).

Tentunya, terang Airin, pemerintah pusat dan politikus DPR-RI dapat tepat dalam mengambil keputusan terkait RUU Pilkada. Melalui evaluasi dan kajian yang matang mampu menghasilkan keputusan terbaik tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.

Airin tegaskan, ia tak ingin mempersoalkan pemilihan kepala daerah yang ditunjuk secara langsung oleh rakyat ataupun lewat Wakil Rakyat di parlemen. Baginya, tugas yang diemban adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk melayani masyarakat yang telah menunjuknya.

Ditambahkan politikus asal Partai Golkar itu, para walikota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan internal. Saat ini, pernyataan sikap adanya RUU Pilkada masih sebatas lewat sambungan telepon.

“Allah memberikan kerajaan kepada siapapun yang dikehendaki. Nanti akan diagendakan suara apa yang akan diberikan oleh Apeksi,” tambahnya usai menerima rombongan Pemerintah Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, dalam acara kunjungan kerja bertajuk Penanganan Konflik Sosial.

Di tempat sama, Bupati Bangli, I Made Gianyar, juga menyatakan hal senada ketika disodorkan pertanyaan RUU Pilkada. Menurutnya, karena telah menjadi satu-kesatuan serta persamaan persepsi, maka dirinya menyerahkan sepenuhnya polemik ini kepada pemerintah pusat dan masyarakat luas. **Baca juga: RUU Pilkada, Abaikan Semangat Desentralisasi Daerah.

“Yang terpenting kita menggunakan akan cerdasnya dan hati nurani yang dalam. Apa yang terbaik harus dilakukan untuk bangsa tercinta ini. Bukan urusan kita yang dipentingkan, tapi urusan rakyat yang didahulukan,” ujar Gianyar.(yud)

Print Friendly, PDF & Email